Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI TRANSDERMAL PATCH EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI PVP DAN ETIL SELULOSA
Description
Latar Belakang: Transdermal Patch merupakan penghantar obat untuk mengurangi masalah bioavailabilitas obat oral maupun parenteral yang tidak mengiritasi kulit, nyaman dan mudah diaplikasikan. Variasi antara PVP dan Etil Selulosa dapat membentuk suatu ikatan silang antar polimer sehingga dapat memperbaiki sifat fisik dari Transdermal Patch. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsenterasi variasi PVP dan Etil Selulosa yang tepat sehingga menghasilkan sediaan yang stabil dan memenuhi persyaratan. Transdermal Patch yang dibuat menggunakan zat aktif ekstrak etanol Kelor (Moringa oleifera L.) dengan kandungan senyawa aktif flavonoid yang bermanfaat untuk antiinflamasi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dimana ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) diformulasikan menjadi sediaan Transdermal Patch dengan variasi konsentrasi PVP dan Etil Selulosa. Konsentrasi zat aktif yakni 3% dan variasi konsentrasi PVP dan Etil Selulosa yang digunakan adalah 3%:1%, 2%:2%, dan 1%:3%. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji dipercepat (cycling test) meliputi pH, diameter, ketebalan, daya tahan lipat, kelembaban, bentuk, warna, bau serta iritasi kulit.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan Transdermal Patch pada kedua uji penyimpanan memiliki pH, berat dan ketebalan mengalami kenaikan namun masih memenuhi syarat. Semua sediaan Transdermal Patch memiliki pelipatan yang baik dan tidak mengalami perubahan bentuk, warna, bau dan tidak mengiritasi kulit selama penyimpanan suhu kamar dan cycling test.
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan Transdermal Patch yang stabil dan memenuhi syarat. Formula yang paling optimal adalah formula III dengan variasi konsentrasi PVP 1% dan Etil Selulosa 3%.
Kata kunci: Daun kelor (Moringa oleifera L), Transdermal Patch, PVP, Etil selulosa
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dimana ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) diformulasikan menjadi sediaan Transdermal Patch dengan variasi konsentrasi PVP dan Etil Selulosa. Konsentrasi zat aktif yakni 3% dan variasi konsentrasi PVP dan Etil Selulosa yang digunakan adalah 3%:1%, 2%:2%, dan 1%:3%. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji dipercepat (cycling test) meliputi pH, diameter, ketebalan, daya tahan lipat, kelembaban, bentuk, warna, bau serta iritasi kulit.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan Transdermal Patch pada kedua uji penyimpanan memiliki pH, berat dan ketebalan mengalami kenaikan namun masih memenuhi syarat. Semua sediaan Transdermal Patch memiliki pelipatan yang baik dan tidak mengalami perubahan bentuk, warna, bau dan tidak mengiritasi kulit selama penyimpanan suhu kamar dan cycling test.
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan Transdermal Patch yang stabil dan memenuhi syarat. Formula yang paling optimal adalah formula III dengan variasi konsentrasi PVP 1% dan Etil Selulosa 3%.
Kata kunci: Daun kelor (Moringa oleifera L), Transdermal Patch, PVP, Etil selulosa
Creator
Hanifah Dzakirah
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dr. Sonlimar M, Apt, M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)