Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DENGAN VARIASI NATRIUM LAURIL SULFAT SEBAGAI SURFAKTAN
Description
ABSTRAK
Latar Belakang : Sabun mandi cair merupakan sediaan berbentuk cair untuk
membersihkan kulit dari kotoran. Surfaktan merupakan salah satu bahan terpenting
penyusun. Berfungsi sebagai penstabil busa, surfaktan, pembusa dan pengemulsi.
sabun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi natrium lauril sulfat
yang optimal untuk menghasilkansabun mandi cair yang stabil dan memenuhi
persyaratan. Sabun mandi cair yang dibuat menggunakan zat aktif daun salam
(Syzygium polyanthum)dengan kandungan senyawa aktif flavonoid sebagai antioksidan.
Metode : Penelitian menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak daun
salam (Syzygium polyanthum)sebanyak 8,5% sebagai zat aktif serta memvariasikan konsentrasi
natrium lauril sulfat sebagai surfaktan dengan konsentrasi 1% pada formula kontrol dan formula
I, 1,5% pada formula II dan 2% pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaaan selama
28 hari penyimpanan dan uji dipercepat (Cycling test) meliputi pH, tinggi busa, homgenitas,
warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil evaluasi penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test)
menunjukkan bahwa semua formula memenuhi persyaratan. Formula yang lebih stabil yaitu
formula II dengan persentase kenaikan pH dan tinggi busa pada penyimpanan suhu kamar dan
mengalami penurunan pada uji dipercepat (Cycling test) dengan persentase yang paling rendah..
Semua sediaan sabun mandi cair memiliki viskositas yang baik, homogenitas yang baik, tidak
mengalami perubahan warna, bau, serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan : Ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dapat diformulasikan menjadi
sediaan sabun mandi cair yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula yang paling optimal
adalah formula II yang konsentrasi natrium lauril sulfat sebesar 1,5%.
Kata kunci : Sabun mandi cair, daun salam, natrium lauril sulfat
Latar Belakang : Sabun mandi cair merupakan sediaan berbentuk cair untuk
membersihkan kulit dari kotoran. Surfaktan merupakan salah satu bahan terpenting
penyusun. Berfungsi sebagai penstabil busa, surfaktan, pembusa dan pengemulsi.
sabun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi natrium lauril sulfat
yang optimal untuk menghasilkansabun mandi cair yang stabil dan memenuhi
persyaratan. Sabun mandi cair yang dibuat menggunakan zat aktif daun salam
(Syzygium polyanthum)dengan kandungan senyawa aktif flavonoid sebagai antioksidan.
Metode : Penelitian menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak daun
salam (Syzygium polyanthum)sebanyak 8,5% sebagai zat aktif serta memvariasikan konsentrasi
natrium lauril sulfat sebagai surfaktan dengan konsentrasi 1% pada formula kontrol dan formula
I, 1,5% pada formula II dan 2% pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaaan selama
28 hari penyimpanan dan uji dipercepat (Cycling test) meliputi pH, tinggi busa, homgenitas,
warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil evaluasi penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test)
menunjukkan bahwa semua formula memenuhi persyaratan. Formula yang lebih stabil yaitu
formula II dengan persentase kenaikan pH dan tinggi busa pada penyimpanan suhu kamar dan
mengalami penurunan pada uji dipercepat (Cycling test) dengan persentase yang paling rendah..
Semua sediaan sabun mandi cair memiliki viskositas yang baik, homogenitas yang baik, tidak
mengalami perubahan warna, bau, serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan : Ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dapat diformulasikan menjadi
sediaan sabun mandi cair yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula yang paling optimal
adalah formula II yang konsentrasi natrium lauril sulfat sebesar 1,5%.
Kata kunci : Sabun mandi cair, daun salam, natrium lauril sulfat
Creator
Mirta Febriarti
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt, M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)