Dublin Core
Title
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PADA KASUS TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT (TB RO) DI TIGA PUSKESMAS KOTA PALEMBANG TAHUN 2021
Description
Latar Belakang: Penggunaan obat antituberkulosis (OAT) yang tepat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada proses pengobatan pasien tuberkulosis resisten obat (TB RO). Selain itu dosis pun sama berpengaruhnya dalam proses penyembuhan TB RO. Selain itu faktor lingkunganpun menjadi salah satu alasan seseorang tertular TB RO. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan penggunaan obat pada kasus tuberkulosis resisten obat (TB RO) di Tiga Puskesmas Kota Palembang Tahun 2021.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – Mei 2020 melalui rekam medis pasien tuberkulosis resisten obat (TB RO) di Puskesmas Kertapati, Puskesmas Gandus, dan Puskesmas Makrayu yang berjumlah 9 pasien. Data penggunaan obat dianalisis dengan menggunakan Pedoman Pengobatan TB RO 2020.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan penggunaan obat antituberkulosis (OAT) di ketiga puskesmas tersebut menggunakan paduan pengobatan jangka pendek (Bdq- Lfx-Cfz-H-Z-E-Eto) sebanyak 3 pasien dan paduan pengobatan jangka panjang (Bdq-Lfx-Lzd-Cfz-Cs) sebanyak 6 pasien. Pada penggunaan dosis semua pasien sudah menerima dosis yang sesuai dengan berat badan masing-masing. Pada lama pengobatan memiliki hasil yang bervariasi mulai dari 6 bulan (22,2%), 7 bulan (22,2%), 11 bulan (11,1%), 12 bulan (22,2%), 13 bulan (11,1%), dan 14 bulan
(11,1%).
Kesimpulan: Di ketiga Puskesmas tersebut menggunakan obat antituberkulosis (OAT) paduan pengobatan jangka pendek (Bdq-Lfx-Cfz-H-Z-E-Eto) dan paduan pengobatan jangka panjang (Bdq-Lfx-Lzd-Cfz-Cs). Ditinjau dari dosis semua pasien sudah sesuai dengan Pedoman Pengobatan Tuberkulosis Resisten Obat 2020 yang disesuaikan dengan berat badan masing-masing. Untuk lama pengobatan ditemukan 1 pasien dinyatakan “sembuh” pada pengobatan bulan ke- 11, 1 pasien “gagal diobati” pada pengobatan bulan ke-14, dan 1 pasien dinyatakan “meninggal” pada bulan pengobatan ke-12 dikarenakan memiliki riwayat penyakit lain.
Kata Kunci: Tuberkulosis, resisten obat, penggunaan obat, ketidaksesuaian, puskesmas
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – Mei 2020 melalui rekam medis pasien tuberkulosis resisten obat (TB RO) di Puskesmas Kertapati, Puskesmas Gandus, dan Puskesmas Makrayu yang berjumlah 9 pasien. Data penggunaan obat dianalisis dengan menggunakan Pedoman Pengobatan TB RO 2020.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan penggunaan obat antituberkulosis (OAT) di ketiga puskesmas tersebut menggunakan paduan pengobatan jangka pendek (Bdq- Lfx-Cfz-H-Z-E-Eto) sebanyak 3 pasien dan paduan pengobatan jangka panjang (Bdq-Lfx-Lzd-Cfz-Cs) sebanyak 6 pasien. Pada penggunaan dosis semua pasien sudah menerima dosis yang sesuai dengan berat badan masing-masing. Pada lama pengobatan memiliki hasil yang bervariasi mulai dari 6 bulan (22,2%), 7 bulan (22,2%), 11 bulan (11,1%), 12 bulan (22,2%), 13 bulan (11,1%), dan 14 bulan
(11,1%).
Kesimpulan: Di ketiga Puskesmas tersebut menggunakan obat antituberkulosis (OAT) paduan pengobatan jangka pendek (Bdq-Lfx-Cfz-H-Z-E-Eto) dan paduan pengobatan jangka panjang (Bdq-Lfx-Lzd-Cfz-Cs). Ditinjau dari dosis semua pasien sudah sesuai dengan Pedoman Pengobatan Tuberkulosis Resisten Obat 2020 yang disesuaikan dengan berat badan masing-masing. Untuk lama pengobatan ditemukan 1 pasien dinyatakan “sembuh” pada pengobatan bulan ke- 11, 1 pasien “gagal diobati” pada pengobatan bulan ke-14, dan 1 pasien dinyatakan “meninggal” pada bulan pengobatan ke-12 dikarenakan memiliki riwayat penyakit lain.
Kata Kunci: Tuberkulosis, resisten obat, penggunaan obat, ketidaksesuaian, puskesmas
Creator
Revi Permatasari
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dra. Sarmalina Simamora, Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)