Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI CLAY MASK EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle. Linn) DENGAN VARIASI KONSENTRASI BENTONIT DAN KAOLIN SEBAGAI BASIS
Description
Latar Belakang : Clay mask adalah masker yang berbahan dasar clay. Kombinasi bentonit dan kaolin dalam sediaan clay mask dapat menghasilkan stabilitas yang baik dengan saling melengkapi sifat fisik satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi bentonit dan kaolin yang optimal untuk menghasilkan clay mask yang stabil dan memenuhi persyaratan. Clay mask diberi penambahan ekstrak daun sirih (Piper betle L.) sebagai zat aktifnya.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan zat aktif ekstrak daun sirih (Piper betle L.) sebanyak 3% dengan memvariasikan bentonit dan kaolin berturut-turut 1% dan 35% pada formula kontrol dan II, 0.5% dan 40% pada formula I serta 1.5% dan 30% pada formula III. Selanjutnya dilakukan evaluasi penyimpanan 28 hari pada suhu kamar dan 12 hari uji dipercepat (Cycling test) yang meliputi pH, viksositas, daya sebar, waktu mengering, homogenitas, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil : Hasil evaluasi penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (cycling test) menunjukkan bahwa semua formula memenuhi persyaratan. Formula yang paling stabil terdapat pada formula II dengan persentase kenaikan pH dan viskositas serta penurunan daya sebar dan waktu mengering terendah. pH formula II berada pada rentang 5.98-6.20 dengan viskositas 35.120,21 cps-35.578,85 cps, daya sebar 4.4-4.6 cm dan waktu mengering 13.02-16,03 menit. Seluruh formula dinyatakan homogen, tidak mengalami perubahan warna dan bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan : Ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan konsentrasi 3% dapat diformulasikan menjadi sediaan clay mask yang stabil dan memenuhi persyaratan serta dapat bertahan selama 12 bulan. Formula yang paling stabil adalah formula II dengan variasi bentonit 1% dan kaolin 35%.
Kata Kunci : Clay mask, bentonit, kaolin, daun sirih (Piper betle L.)
Metode : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan zat aktif ekstrak daun sirih (Piper betle L.) sebanyak 3% dengan memvariasikan bentonit dan kaolin berturut-turut 1% dan 35% pada formula kontrol dan II, 0.5% dan 40% pada formula I serta 1.5% dan 30% pada formula III. Selanjutnya dilakukan evaluasi penyimpanan 28 hari pada suhu kamar dan 12 hari uji dipercepat (Cycling test) yang meliputi pH, viksositas, daya sebar, waktu mengering, homogenitas, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil : Hasil evaluasi penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (cycling test) menunjukkan bahwa semua formula memenuhi persyaratan. Formula yang paling stabil terdapat pada formula II dengan persentase kenaikan pH dan viskositas serta penurunan daya sebar dan waktu mengering terendah. pH formula II berada pada rentang 5.98-6.20 dengan viskositas 35.120,21 cps-35.578,85 cps, daya sebar 4.4-4.6 cm dan waktu mengering 13.02-16,03 menit. Seluruh formula dinyatakan homogen, tidak mengalami perubahan warna dan bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan : Ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan konsentrasi 3% dapat diformulasikan menjadi sediaan clay mask yang stabil dan memenuhi persyaratan serta dapat bertahan selama 12 bulan. Formula yang paling stabil adalah formula II dengan variasi bentonit 1% dan kaolin 35%.
Kata Kunci : Clay mask, bentonit, kaolin, daun sirih (Piper betle L.)
Creator
Mayrani Halifa
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Minda Warnis, S.Si., Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)