Dublin Core
Title
KESESUAIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TYPHOID RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi. WHO (World Health Organization) memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kematian terjadi tiap tahun akibat penyakit ini. Pemberian antibiotika merupakan salah satu upaya penyembuhan demam typhoid, akan tetapi jika pemberian antibiotika kurang tepat maka dapat menyebabkan waktu tinggal dirumah sakit menjadi lebih lama, perkembangan infeksi menjadi semakin parah, terjadinya komplikasi dan bahkan dapat menimbulkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik yang meliputi indikasi, jenis obat, dosis dan interval pemberian obat.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data dari hasil rekam medis pasien yang terdiagnos demam typhoid yang di rawat inap di RSUD Kota Prabumulih dari bulan Januari-Desember 2019. Sampel penelitian ini sebelumnya terdiri sebanyak 262 pasien dengan diagnosa demam typhoid, namun karena adanya wabah maka hanya didapatkan sebanyak 150 sampel. Data penelitian dibandingan dengan Pedoman Pengendalian Demam Typhoid (Kepmenkes,2006).
Hasil Penelitian: Sebanyak 150 data rekam medis pasien yang telah diteliti menunjukkan bahwa antibiotik yang paling sering digunakan adalah Ceftriaxone injeksi dengan persentase 41,33%. Penggunaan antibiotik yang sesuai berdasarkan kesesuaian indikasi sebanyak 99,33%, kesesuaian jenis obat sebanyak 67,99%, kesesuaian dosis obat sebanyak 76,47%, dan kesesuaian berdasarkan interval pemberian obat sebanyak 76,47%.
Kesimpulan: Indikasi, jenis obat, dosis obat serta interval pemberian obat masih dinilai kurang tepat.
Kata Kunci: Typhoid, Antibiotik, Kesesuaian.
Latar Belakang: Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi. WHO (World Health Organization) memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kematian terjadi tiap tahun akibat penyakit ini. Pemberian antibiotika merupakan salah satu upaya penyembuhan demam typhoid, akan tetapi jika pemberian antibiotika kurang tepat maka dapat menyebabkan waktu tinggal dirumah sakit menjadi lebih lama, perkembangan infeksi menjadi semakin parah, terjadinya komplikasi dan bahkan dapat menimbulkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik yang meliputi indikasi, jenis obat, dosis dan interval pemberian obat.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data dari hasil rekam medis pasien yang terdiagnos demam typhoid yang di rawat inap di RSUD Kota Prabumulih dari bulan Januari-Desember 2019. Sampel penelitian ini sebelumnya terdiri sebanyak 262 pasien dengan diagnosa demam typhoid, namun karena adanya wabah maka hanya didapatkan sebanyak 150 sampel. Data penelitian dibandingan dengan Pedoman Pengendalian Demam Typhoid (Kepmenkes,2006).
Hasil Penelitian: Sebanyak 150 data rekam medis pasien yang telah diteliti menunjukkan bahwa antibiotik yang paling sering digunakan adalah Ceftriaxone injeksi dengan persentase 41,33%. Penggunaan antibiotik yang sesuai berdasarkan kesesuaian indikasi sebanyak 99,33%, kesesuaian jenis obat sebanyak 67,99%, kesesuaian dosis obat sebanyak 76,47%, dan kesesuaian berdasarkan interval pemberian obat sebanyak 76,47%.
Kesimpulan: Indikasi, jenis obat, dosis obat serta interval pemberian obat masih dinilai kurang tepat.
Kata Kunci: Typhoid, Antibiotik, Kesesuaian.
Creator
Dian Apriani
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2020
Contributor
Dra. Sarmalina Simamora, Apt, M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)