Dublin Core
Title
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera, Lamk.) SEBAGAI OBAT ANTIDIABETES PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus, L.) YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Description
ABSTRAK
Latar Belakang : Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat kurang respons dari insulin. Menurut penelitian, daun kelor (Moringa oliefera, Lamk) mengandung senyawa flavonoid, antioksidan, vitamin E dan vitamin C. Vitamin E, Vitamin C dan antioksian merupakan senyawa yang berperan membantu, mencecah, melindungi dan meningkatkan reaksi insulin dalam tubuh agar terhindar dari penyakit diabetes. Flavonoid sendiri sebagai anti-hiperglikemik menghambat enzim α-glucosidase yang terdapat pada brush border usus halus. Penelitian ini ditujukan untuk meneliti apakah daun kelor (Moringa oliefera, Lamk) mampu menurunkan kadar gula darah mencit (Mus musculus, L).
Metode : Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan hewan percobaan mencit sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif yang hanya diberi suspensi Na CMC, kelompok III (kelompok positif) yang diberi acarbose (0,13mg/20gBB), kelompok IV suspensi ekstrak dosis I (8,4 mg/20gBB), kelompok V(suspensi ekstrak dosis II (16,8 mg/20gBB), kelompok VI suspensi ekstrak dosis III (33,6 mg/20gBB). Induksi aloksan dan sukrosa bertujuan untuk meningkatkan kadar gula darah mencit diberikan secara intraveritorial dan oral untuk sukrosa dengan dosis aloksan 2,8 mg/20grBB. Pengukuran kadar gula darah dilakukan mulai jam ke-0, 2, 4, 6, 8, 10 menggunakan alat cek kadar gula darah Easy Touch GCU.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan data dari hasil statistik tidak ada perbedaan signifikan antara kontrol negatif dengan kontrol positif, dosis I, dan dosis III (p>0,05). Namun, untuk dosis II ada perbedaan terhadap kontol Negatif (p<0,05), Persentase penurunan kadar gula darah mencit sebesar dosis I (31, 35%), dosis II (53,71%) dan dosis ke III (43,77%). Jadi Dosis yang paling besar efek penurunan kadar gula darah adalah dosis ke II.
Kesimpulan : Daun kelor (Moriga oliefera, Lamk.) dosis I (8,4 mg/20gBB), II (16,8 mg/20gBB) dan III (33,6 mg/20gBB) mampu menurunkan kadar gula darah mencit diabetes (Hiperglikemik).
Kata Kunci : Gula darah, Daun kelor, Mencit, Aloksan.
Latar Belakang : Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat kurang respons dari insulin. Menurut penelitian, daun kelor (Moringa oliefera, Lamk) mengandung senyawa flavonoid, antioksidan, vitamin E dan vitamin C. Vitamin E, Vitamin C dan antioksian merupakan senyawa yang berperan membantu, mencecah, melindungi dan meningkatkan reaksi insulin dalam tubuh agar terhindar dari penyakit diabetes. Flavonoid sendiri sebagai anti-hiperglikemik menghambat enzim α-glucosidase yang terdapat pada brush border usus halus. Penelitian ini ditujukan untuk meneliti apakah daun kelor (Moringa oliefera, Lamk) mampu menurunkan kadar gula darah mencit (Mus musculus, L).
Metode : Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan hewan percobaan mencit sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif yang hanya diberi suspensi Na CMC, kelompok III (kelompok positif) yang diberi acarbose (0,13mg/20gBB), kelompok IV suspensi ekstrak dosis I (8,4 mg/20gBB), kelompok V(suspensi ekstrak dosis II (16,8 mg/20gBB), kelompok VI suspensi ekstrak dosis III (33,6 mg/20gBB). Induksi aloksan dan sukrosa bertujuan untuk meningkatkan kadar gula darah mencit diberikan secara intraveritorial dan oral untuk sukrosa dengan dosis aloksan 2,8 mg/20grBB. Pengukuran kadar gula darah dilakukan mulai jam ke-0, 2, 4, 6, 8, 10 menggunakan alat cek kadar gula darah Easy Touch GCU.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan data dari hasil statistik tidak ada perbedaan signifikan antara kontrol negatif dengan kontrol positif, dosis I, dan dosis III (p>0,05). Namun, untuk dosis II ada perbedaan terhadap kontol Negatif (p<0,05), Persentase penurunan kadar gula darah mencit sebesar dosis I (31, 35%), dosis II (53,71%) dan dosis ke III (43,77%). Jadi Dosis yang paling besar efek penurunan kadar gula darah adalah dosis ke II.
Kesimpulan : Daun kelor (Moriga oliefera, Lamk.) dosis I (8,4 mg/20gBB), II (16,8 mg/20gBB) dan III (33,6 mg/20gBB) mampu menurunkan kadar gula darah mencit diabetes (Hiperglikemik).
Kata Kunci : Gula darah, Daun kelor, Mencit, Aloksan.
Creator
Gebby Dwiki Utami
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2020
Contributor
Dr. Sonlimar Mangunsong, Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)