UJI PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MADU (Mel depuratum) HITAM, AMBER DAN PUTIH DENGAN METODE CUPRAC SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Dublin Core

Title

UJI PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MADU (Mel depuratum) HITAM, AMBER DAN PUTIH DENGAN METODE CUPRAC SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Description

Latar Belakang : Penyakit degeneratif adalah istilah yang secara medis
digunakan untuk menerangkan adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf
tanpa sebab yang diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan
yang lebih buruk. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2010,
penyakit degeneratif merupakan penyebab utama kematian secara global. Salah
satu pemicu timbulnya penyakit degeneratif adalah keberadaan radikal bebas yang
berlebihan dalam tubuh. Pada dasarnya sel-sel tubuh makhluk hidup mempunyai
mekanisme pertahanan untuk mencegah produksi radikal bebas ini, yaitu berupa
antioksidan. Salah satu aplikasi sumber alami yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber antioksidan adalah madu, karna madu diketahui mengandung vitamin C,
asam organik, enzim, asam fenolat, flavonoid dan beta karoten yang bermanfaat
sebagai antioksidan tinggi. Berdasarkan warnanya, madu dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, diantaranya yaitu hitam, amber, dan putih. Hasil penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa madu yang berbeda warna memiliki perbedaan
aktivitas antioksidan pula. Sehingga perbedaan warna pada madu ini diduga
mempengaruhi kadar antioksidan yang dikandung oleh tiap madu. Oleh karena
itu, telah dilakukan penelitian dengan menguji perbedaan aktivitas antioksidan
madu berdasarkan warnanya, yaitu madu hitam, madu amber dan madu putih.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel
diambil dari hutan pulau Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Ketiga sampel diencerkan dengan beberapa variasi konsentrasi, lalu diukur
absorbannya pada panjang gelombang maksimum. Kemudian, dibuat larutan uji
CUPRAC sebagai reagen dan dibuat larutan vitamin C untuk membuat kurva
kalibrasi. Selanjutnya dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum larutan
CUPRAC yang telah direaksikan dengan baku pembanding. Lalu dilakukan
pengukuran absorban pada sampel dan pada baku pembanding. Kemudiandata
absorban tersebut diolah menggunakan persamaan regresi linier dan rumus
kapasitas antioksidan untuk mendapatkan nilai kapasitas antioksidan pada tiap
sampel.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kapasitas antioksidan madu
hitam, amber dan putih berturut-turut adalah 11,73; 11,20 dan 2,43µg AAE/g
sampel.

Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa madu yang memiliki aktivitas
antioksidan tertinggi adalah madu hitam, yang kedua adalah madu amber, dan
yang terendah adalah madu putih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa madu yang
terbaik berdasarkan aktivitas antioksidan yang dikandungnya adalah madu hitam

Creator

SITI AWWALIAH ALAFYHANE

Publisher

Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi

Date

2017

Contributor

Pembimbing Utama : Drs. Subiyandono, Apt, M.M

Format

PDF

Language

Indonesia

Type

KTI Mahasiswa

Document Viewer