Dublin Core
Title
FORMULASI PASTA GIGI GEL EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) DENGAN NATRIUM CMC SEBAGAI GELLING AGENT DAN UJI KESTABILAN FISIKNYA
Description
Latar Belakang: Daun sukun (Artocarpus Altilis) memiliki aktivitas antibakteri
karena mengandung tannin, saponin dan flavonoid. Menurut Lestari, Fatimawali
dan Graldine (2016) daun sukun mampu menghambat bakteri Streptococcus mutans
penyebab karies gigi.
Metode: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Ekstrak etanol daun
sukun (Artocarpus Altilis) diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi gel dengan
memvariasikan konsentrasi Natrium CMC. Konsentrasi zat aktif yang digunakan
dalam setiap formula adalah 7,5% serta konsentrasi Natrium CMC yang digunakan
adalah 3,5% pada formula kontrol, 3% pada formula I, 3,5% pada formula II, dan
4% pada formula III. Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik terhadap sediaan
pasta gigi gel tersebut yang terdiri dari homogenitas, viskositas, pH, tinggi busa,
warna, bau dan rasa. Pengujian dilakukan selama 28 hari penyimpanan.
Hasil: Selama 28 hari penyimpanan semua formula stabil homogenitasnya,
viskositasnya mengalami kenaikan setiap minggunya dikarenakan perbedaan
konsentrasi Natrium CMC yang digunkan pada setiap formula, semakin tinggi
konsentrasi Natrium CMC yang digunakan maka semakin meningkat pula
viskositas sediaannya, pH dan tinggi busa sediaan stabil dan memenuhi standar.
Partikel terdistribusi secara merata sehingga sediaan memiliki warna, bau dan rasa
yang stabil.
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus Altilis) dapat diformulasikan
menjadi sediaan pasta gigi gel yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula
yang paling stabil adalah formula II dengan konsentrasi Natrium CMC sebesar
3,5%.
karena mengandung tannin, saponin dan flavonoid. Menurut Lestari, Fatimawali
dan Graldine (2016) daun sukun mampu menghambat bakteri Streptococcus mutans
penyebab karies gigi.
Metode: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Ekstrak etanol daun
sukun (Artocarpus Altilis) diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi gel dengan
memvariasikan konsentrasi Natrium CMC. Konsentrasi zat aktif yang digunakan
dalam setiap formula adalah 7,5% serta konsentrasi Natrium CMC yang digunakan
adalah 3,5% pada formula kontrol, 3% pada formula I, 3,5% pada formula II, dan
4% pada formula III. Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik terhadap sediaan
pasta gigi gel tersebut yang terdiri dari homogenitas, viskositas, pH, tinggi busa,
warna, bau dan rasa. Pengujian dilakukan selama 28 hari penyimpanan.
Hasil: Selama 28 hari penyimpanan semua formula stabil homogenitasnya,
viskositasnya mengalami kenaikan setiap minggunya dikarenakan perbedaan
konsentrasi Natrium CMC yang digunkan pada setiap formula, semakin tinggi
konsentrasi Natrium CMC yang digunakan maka semakin meningkat pula
viskositas sediaannya, pH dan tinggi busa sediaan stabil dan memenuhi standar.
Partikel terdistribusi secara merata sehingga sediaan memiliki warna, bau dan rasa
yang stabil.
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus Altilis) dapat diformulasikan
menjadi sediaan pasta gigi gel yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula
yang paling stabil adalah formula II dengan konsentrasi Natrium CMC sebesar
3,5%.
Creator
NILMA ROSALINI
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Dewi Marlina, SF., Apt., M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa