Dublin Core
Title
FORMULASI CURD KEFIR SUSU KAMBING SEBAGAI BAHAN PREBIOTIK DALAM SEDIAAN FACIAL SCRUB DAN UJI KESTABILAN FISIKNYA
Description
Latar Belakang : Kefir merupakan susu fermentasi yang berasal dari pegunungan
Kaukasus dan diperoleh dari proses inkubasi susu dengan kefir grains. Penelitian
terdahulu membuktikan bahwa masker kefir susu kambing yang diperoleh dari
bagian curd memiliki aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus terbaik dengan
konsentrasi 50% dan zona hambat 8,9 mm. Staphylococcus aureus merupakan
bakteri gram positif yang menimbulkan radang pada jerawat. Selain disebabkan
oleh bakteri, jerawat dapat muncul akibat sel kulit mati yang menumpuk pada
permukaan kulit. Sel-sel kulit mati dapat dibersihkan melalui kegiatan exfoliating,
salah satunya menggunakan facial scrub. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
apakah curd kefir susu kambing dapat menjadi bahan prebiotik dan memiliki
kestabilan fisik yang baik setelah diformulasikan ke dalam sediaan facial scrub.
Metode Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2017. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang dilakukan di Balai
Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, laboratorium Farmasetika,
Fitokimia, dan Fisika Farmasi Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
dengan membuat tiga jenis formula facial scrub yang mengandung curd kefir susu
kambing.
Hasil : Ditinjau dari uji kestabilan fisik sediaan berupa pH, viskositas,
homogenitas, warna, bau, dan iritasi kulit, ketiga formula memiliki kestabilan
fisik yang baik. Sedangkan ditinjau dari viabilitas bakteri asam laktat, facial scrub
dengan kosentrasi curd kefir susu kambing 2% dan 2,5% memenuhi standar
minimal total bakteri asam laktat sebagai bahan prebiotik hanya sampai hari ke-21
penyimpanan, serta facial scrub dengan curd kefir susu kambing 3% memiliki
viabilitas bakteri asam laktat yang memenuhi standar hingga hari ke-28
penyimpanan.
Kesimpulan : Sediaan facial scrub terbaik adalah sediaan yang mengandung
jojoba beads 3% dan curd kefir susu kambing 80,5% dengan kestabilan fisik
sediaan yang baik serta memiliki bahan prebiotik yang memenuhi syarat
Kaukasus dan diperoleh dari proses inkubasi susu dengan kefir grains. Penelitian
terdahulu membuktikan bahwa masker kefir susu kambing yang diperoleh dari
bagian curd memiliki aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus terbaik dengan
konsentrasi 50% dan zona hambat 8,9 mm. Staphylococcus aureus merupakan
bakteri gram positif yang menimbulkan radang pada jerawat. Selain disebabkan
oleh bakteri, jerawat dapat muncul akibat sel kulit mati yang menumpuk pada
permukaan kulit. Sel-sel kulit mati dapat dibersihkan melalui kegiatan exfoliating,
salah satunya menggunakan facial scrub. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
apakah curd kefir susu kambing dapat menjadi bahan prebiotik dan memiliki
kestabilan fisik yang baik setelah diformulasikan ke dalam sediaan facial scrub.
Metode Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2017. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang dilakukan di Balai
Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, laboratorium Farmasetika,
Fitokimia, dan Fisika Farmasi Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
dengan membuat tiga jenis formula facial scrub yang mengandung curd kefir susu
kambing.
Hasil : Ditinjau dari uji kestabilan fisik sediaan berupa pH, viskositas,
homogenitas, warna, bau, dan iritasi kulit, ketiga formula memiliki kestabilan
fisik yang baik. Sedangkan ditinjau dari viabilitas bakteri asam laktat, facial scrub
dengan kosentrasi curd kefir susu kambing 2% dan 2,5% memenuhi standar
minimal total bakteri asam laktat sebagai bahan prebiotik hanya sampai hari ke-21
penyimpanan, serta facial scrub dengan curd kefir susu kambing 3% memiliki
viabilitas bakteri asam laktat yang memenuhi standar hingga hari ke-28
penyimpanan.
Kesimpulan : Sediaan facial scrub terbaik adalah sediaan yang mengandung
jojoba beads 3% dan curd kefir susu kambing 80,5% dengan kestabilan fisik
sediaan yang baik serta memiliki bahan prebiotik yang memenuhi syarat
Creator
MIA RISKA RAHMAWATI
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Dewi Marlina, SF, Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa