Dublin Core
Title
UJI RESISTENSI IN VITRO Salmonella typhi YANG DIISOLASI DARI PENDERITA DEMAM TIFOID TERHADAP BERBAGAI ANTIBIOTIK DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM KIRBY-BAUER
Description
Latar Belakang : demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella Typhi. Salah satu pengobatan demam tifoid adalah pemberian
antibiotic. Beberapa jenis antibiotic yang sering digunakan dalam terapi demam
tifoid adalah antibiotik ampisilin, kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan
kloramfenikol. Akan tetapi, penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan
berpotensi menimbulkan resistensi sehingga menimbulkan banyak masalah dalam
penanganan pasien demam tifoid.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel
dilakukan di RS Bhayangkara dengan mengambil darah penderita demam tifoid
sebanyak 3cc-5cc, dimasukkan dalam media gall dan di inkubasi selama
maksimal 3 hari. Kemudian jika bakteri pada media tersebut tumbuh, dilakukan
uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap cakram antibiotic uji. Lalu
di ukur diameter zona hambatnya serta di kategorikan menjadi kategori sensitive,
intermediate dan resisten.
Hasil : berdasarkan hasil penelitian, pada sampel pasien ke 6 uji resistensi isolate
bakteri Salmonella Typhi terhadap antibiotic ampisilin, kotrimoksazol,
ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil yang
intermediate pada antibiotic ampisilin sedangkan keempat antibiotic lainnya
menunjukkan hasil yang masuk kategori sensitive. Sedangkan pada sampel pasien
ke 7 dan 8 uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap antibiotic uji
semuanya menunjukkan hasil sensitive. Dan untuk sampel pasien ke 10
menunjukkan hasil resistensi pada antibiotic ampisilin sedangkan untuk antibiotic
kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil
sensitive.
Kesimpulan : antibiotic ampisilin menunjukkan hasil yang resisten dan
intermediate yaitu pada sampel pasien ke 10 dan 6 sedangkan antibiotik
kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil
sensitive pada keempat sampel.
bakteri Salmonella Typhi. Salah satu pengobatan demam tifoid adalah pemberian
antibiotic. Beberapa jenis antibiotic yang sering digunakan dalam terapi demam
tifoid adalah antibiotik ampisilin, kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan
kloramfenikol. Akan tetapi, penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan
berpotensi menimbulkan resistensi sehingga menimbulkan banyak masalah dalam
penanganan pasien demam tifoid.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel
dilakukan di RS Bhayangkara dengan mengambil darah penderita demam tifoid
sebanyak 3cc-5cc, dimasukkan dalam media gall dan di inkubasi selama
maksimal 3 hari. Kemudian jika bakteri pada media tersebut tumbuh, dilakukan
uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap cakram antibiotic uji. Lalu
di ukur diameter zona hambatnya serta di kategorikan menjadi kategori sensitive,
intermediate dan resisten.
Hasil : berdasarkan hasil penelitian, pada sampel pasien ke 6 uji resistensi isolate
bakteri Salmonella Typhi terhadap antibiotic ampisilin, kotrimoksazol,
ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil yang
intermediate pada antibiotic ampisilin sedangkan keempat antibiotic lainnya
menunjukkan hasil yang masuk kategori sensitive. Sedangkan pada sampel pasien
ke 7 dan 8 uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap antibiotic uji
semuanya menunjukkan hasil sensitive. Dan untuk sampel pasien ke 10
menunjukkan hasil resistensi pada antibiotic ampisilin sedangkan untuk antibiotic
kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil
sensitive.
Kesimpulan : antibiotic ampisilin menunjukkan hasil yang resisten dan
intermediate yaitu pada sampel pasien ke 10 dan 6 sedangkan antibiotik
kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil
sensitive pada keempat sampel.
Creator
ERLYZA PUTRI
Publisher
Poltekkes kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Muhammad Nizar, S.Pd., MM.
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa