Dublin Core
Title
UJI EFEK ANTIDIABETES EKSTRAK UMBI BIT (Beta vulgaris L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Description
Latar Belakang: Umbi bit (Beta vulgaris, L) mengandung senyawa aktif seperti
flavonoid dan Alpha Lipoic Acid. Penelitian menemukan bahwa efek
hipoglikemik yang dimiliki umbi bit (Beta vulgaris, L) berperan penting dalam
pengobatan penyakit diabetes.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan tikus
putih jantan sebanyak 30 ekor dengan berat badan 100-200 gram. Tikus dibagi
menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok 1 (kelompok normal, kelompok 2
(kelompok negatif), kelompok 3 (kelompok positif), kelompok 4 (kelompok
perlakuan dosis I 22,5 mg/200 gBB), kelompok 5 (kelompok perlakuan dosis II 45
mg/200 gBB), kelompok 6 (kelompok perlakuan dosis III 90 mg/200 gBB).
Sebelum perlakuan semua tikus diadaptasikan selama 7 hari lalu dipuasakan
selama 12 jam dan diinduksi aloksan.
Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
kelompok kontrol negatif dengan dosis I, II, III yang artinya ekstrak dengan dosis
tersebut memiliki khasiat dalam penurunan kadar glukosa darah. Sedangkan jika
kelompok kontrol positif dibandingkan dengan dosis I (22,5 mg/200gr BB),dosis
II (45 mg/200gr BB),dosis III (90 mg/200gr BB) terlihat tidak ada perbedaan yang
signifikan, yang artinya ekstrak umbi bit memiliki khasiat yang setara dengan
glibenklamid sebagai kontrol positif dalam penurunan kadar glukosa darah.
Kesimpulan: Ekstrak umbi bit (Beta vulgaris, L) dengan dosis 22,5 mg/200gr BB
(dosis I), 45 mg/200gr BB (dosis II),90 mg/200gr BB (dosis III) memiliki efek
sebagai antidiabetes terhadap tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang
diinduksi aloksan.
flavonoid dan Alpha Lipoic Acid. Penelitian menemukan bahwa efek
hipoglikemik yang dimiliki umbi bit (Beta vulgaris, L) berperan penting dalam
pengobatan penyakit diabetes.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan tikus
putih jantan sebanyak 30 ekor dengan berat badan 100-200 gram. Tikus dibagi
menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok 1 (kelompok normal, kelompok 2
(kelompok negatif), kelompok 3 (kelompok positif), kelompok 4 (kelompok
perlakuan dosis I 22,5 mg/200 gBB), kelompok 5 (kelompok perlakuan dosis II 45
mg/200 gBB), kelompok 6 (kelompok perlakuan dosis III 90 mg/200 gBB).
Sebelum perlakuan semua tikus diadaptasikan selama 7 hari lalu dipuasakan
selama 12 jam dan diinduksi aloksan.
Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
kelompok kontrol negatif dengan dosis I, II, III yang artinya ekstrak dengan dosis
tersebut memiliki khasiat dalam penurunan kadar glukosa darah. Sedangkan jika
kelompok kontrol positif dibandingkan dengan dosis I (22,5 mg/200gr BB),dosis
II (45 mg/200gr BB),dosis III (90 mg/200gr BB) terlihat tidak ada perbedaan yang
signifikan, yang artinya ekstrak umbi bit memiliki khasiat yang setara dengan
glibenklamid sebagai kontrol positif dalam penurunan kadar glukosa darah.
Kesimpulan: Ekstrak umbi bit (Beta vulgaris, L) dengan dosis 22,5 mg/200gr BB
(dosis I), 45 mg/200gr BB (dosis II),90 mg/200gr BB (dosis III) memiliki efek
sebagai antidiabetes terhadap tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang
diinduksi aloksan.
Creator
SHAQIEL RASHAUNA
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong ,Apt,M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa