Dublin Core
Title
UJI PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN,TANGKAI DAN AKAR ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes),DENGAN METODE CUPRAC SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Description
Latar Belakang : Radikal bebas memiliki elektron yang tidak berpasangan
sehingga bersifat reaktif dan tidak stabil, radikal bebas jika tidak diinaktifkan dapat
menyebabkan berbagai penyakit degeneratif salah satunya hepatitis, oleh karena itu
dibutuhkanlah suatu senyawa antioksidan yang mampu menghambat kerusakan sel
akibat radikal bebas. Daun, tangkai dan akar eceng gondok mengandung senyawa
antioksidan yaitu flavonoid, tanin, dan saponin. Oleh sebab itu dilakukan penelitian
tentang uji perbedaan aktivitas antioksidan ekstrak daun, tangkai dan akar eceng
gondok (Eichhornia crassipes) dengan metode CUPRAC secara spektrofotometri.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel
diambil dari sungai Musi Palembang. Sampel diekstraksi menggunakan metode
maserasi dengan pelarut aquadest. Setelah itu didestilasi vakum. Ekstrak kental
dibuat dalam berbagai konsentrasi yaitu 250 ppm, 300 ppm, 350 ppm dan 400 ppm.
Buat larutan CUPRAC untuk mengukur absorban maksimum. Buat larutan vitamin
C . Pengukuran aktivitas antioksidan untuk sampel dan vitamin C dilakukan pada
panjang gelombang 450 nm. Hitung kapasitas antioksidan ketiga ekstrak, kemudian
masukkan ke SPSS untuk mengetahui perbedaan aktivitas antioskidan.
Hasil : Rata-rata kapasitas antioksidan daun eceng gondok sebesar
164,25 µg vit C/g ekstrak, tangkai eceng gondok sebesar 86,55 µg vit C/ g ekstrak
dan akar eceng gondok sebesar 140,83 µg vit C/ g ekstrak. Terdapat perbedaan
aktivitas antioksidan pada ketiga ekstrak (p>0,005).
Kesimpulan : Kapasitas antioksidan terbesar terletak pada daun eceng
gondok , kemudian akar eceng gondok, dan yang terkecil pada tangkai eceng
gondok. Dan terdapat perbedaan aktivitas antioksidan antara ketiga ekstrak
(p>0,005).
sehingga bersifat reaktif dan tidak stabil, radikal bebas jika tidak diinaktifkan dapat
menyebabkan berbagai penyakit degeneratif salah satunya hepatitis, oleh karena itu
dibutuhkanlah suatu senyawa antioksidan yang mampu menghambat kerusakan sel
akibat radikal bebas. Daun, tangkai dan akar eceng gondok mengandung senyawa
antioksidan yaitu flavonoid, tanin, dan saponin. Oleh sebab itu dilakukan penelitian
tentang uji perbedaan aktivitas antioksidan ekstrak daun, tangkai dan akar eceng
gondok (Eichhornia crassipes) dengan metode CUPRAC secara spektrofotometri.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel
diambil dari sungai Musi Palembang. Sampel diekstraksi menggunakan metode
maserasi dengan pelarut aquadest. Setelah itu didestilasi vakum. Ekstrak kental
dibuat dalam berbagai konsentrasi yaitu 250 ppm, 300 ppm, 350 ppm dan 400 ppm.
Buat larutan CUPRAC untuk mengukur absorban maksimum. Buat larutan vitamin
C . Pengukuran aktivitas antioksidan untuk sampel dan vitamin C dilakukan pada
panjang gelombang 450 nm. Hitung kapasitas antioksidan ketiga ekstrak, kemudian
masukkan ke SPSS untuk mengetahui perbedaan aktivitas antioskidan.
Hasil : Rata-rata kapasitas antioksidan daun eceng gondok sebesar
164,25 µg vit C/g ekstrak, tangkai eceng gondok sebesar 86,55 µg vit C/ g ekstrak
dan akar eceng gondok sebesar 140,83 µg vit C/ g ekstrak. Terdapat perbedaan
aktivitas antioksidan pada ketiga ekstrak (p>0,005).
Kesimpulan : Kapasitas antioksidan terbesar terletak pada daun eceng
gondok , kemudian akar eceng gondok, dan yang terkecil pada tangkai eceng
gondok. Dan terdapat perbedaan aktivitas antioksidan antara ketiga ekstrak
(p>0,005).
Creator
YURIKE OKTANTIA
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Muhammad Taswin, S.Si.,Apt.,MM.,M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiwa