Dublin Core
Title
UJI AKTIVITAS SERBUK CANGKANG SIPUTSUSUH KURA (Sulcospira testudinaria)
MENGANDUNG KITOSAN TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
MENGANDUNG KITOSAN TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
Subject
Kata kunci : Sulcospira testudinaria,Staphylococcus aureus
Description
Latar Belakang : Cangkang Siput Susuh Kura (Sulcospira testudinaria)
mengandung kitin yang dapat diproses menjadi kitosan sebagai antibakteri.
Kitosan dapat digunkan sebagai bahan alternatif untuk mengatasi jerawat. Salah
satu bakteri yang menyebabkan jerawat adalah Staphylococcus aureus.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pembuatan kitosan
cangkang Siput Susuh Kura dengan proses, deproteinasi (NaOH 3,5%),
demineralisasi (HCl 1 N), depigmentasi (H
2
O
2
30 %), dan deasetalisi (NaOH
50%). Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran terhadap bakteri
staphylococcus aureus. Kontrol positif yang digunakan adalah tetrasiklin
sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah asam asetat 2 %.
Hasil : Hasil penelitan menunjukkan kitosan dari cangkang Siput Susuh Kura
memiliki aktivitas antibakteri, dari data tersebut didapatkan kadar konsentrasi
hambatan maksimum terdapat pada konsentrasi 0,15 % dengan rata-rata zona
hambat 17,3 mm dan konsentrasi hambatan minimum terdapat pada konsentrasi
0,0375 % dan 0,9% dengan rata-rata zona hambat berturut-turut 8 mm dan 7 mm.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitan, kitosan dari cangkang Siput Susuh
Kura (Sulcospira testudinaria) memiliki aktivitas antibakteri, dari data tersebut
didapatkan kadar konsentrasi hambatan maksimum dan minimum yang dapat
menghambat bakteri Staphylococcus aureus.
mengandung kitin yang dapat diproses menjadi kitosan sebagai antibakteri.
Kitosan dapat digunkan sebagai bahan alternatif untuk mengatasi jerawat. Salah
satu bakteri yang menyebabkan jerawat adalah Staphylococcus aureus.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pembuatan kitosan
cangkang Siput Susuh Kura dengan proses, deproteinasi (NaOH 3,5%),
demineralisasi (HCl 1 N), depigmentasi (H
2
O
2
30 %), dan deasetalisi (NaOH
50%). Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran terhadap bakteri
staphylococcus aureus. Kontrol positif yang digunakan adalah tetrasiklin
sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah asam asetat 2 %.
Hasil : Hasil penelitan menunjukkan kitosan dari cangkang Siput Susuh Kura
memiliki aktivitas antibakteri, dari data tersebut didapatkan kadar konsentrasi
hambatan maksimum terdapat pada konsentrasi 0,15 % dengan rata-rata zona
hambat 17,3 mm dan konsentrasi hambatan minimum terdapat pada konsentrasi
0,0375 % dan 0,9% dengan rata-rata zona hambat berturut-turut 8 mm dan 7 mm.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitan, kitosan dari cangkang Siput Susuh
Kura (Sulcospira testudinaria) memiliki aktivitas antibakteri, dari data tersebut
didapatkan kadar konsentrasi hambatan maksimum dan minimum yang dapat
menghambat bakteri Staphylococcus aureus.
Creator
NINA KARLINA DWI PUTRI
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Muhamad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia