Dublin Core
Title
EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN KELENGKENG (Dimocarpus longan L) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI DENGAN OLEUM RICINI
Description
Latar Belakang : Saat ini banyak tumbuhan yang ditanam untuk dijadikan obat oleh
masyarakat. Salah satu tanaman yang bisa dijadikan obat adalah daun kelengkeng
(Dimocarpus longan L.). Berdasarkan penelitian terdahulu Daun Kelengkeng
(Dimocarpus longan L.) mengandung flavonoid dan tannin. Dimana golongan
flavonoid merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri sedangkan tannin
memiliki sifat adstringen yaitu mengerutkan selaput lendir usus sehingga kedua
kandungan senyawa ini dapat menyembuhkan diare. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efek antidiare ekstrak Daun Kelengkeng (Dimocarpus longan L.)
terhadap tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi dengan Oleum ricini.
Metode : Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimental yang dilakukan
pada hewan percobaan tikus putih jantan (Rattus novergicus) sebanyak 30 ekor yang
dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok I (induksi Oleum ricini); kelompok II
(induksi Oleum ricini dan Na-CMC 1%); kelompok III (induksi Oleum ricini dan
suspensi Loperamid); kelompok IV (induksi Oleum ricini dan ekstrak dosis
80mg/200 g BB); kelompok V (induksi Oleum ricini dan ekstrak dosis 160 mg/200 g
BB); kelompok VI (induksi Oleum ricini dan ekstrak dosis 320 mg/200 g BB).
Induksi Oleum ricini bertujuan untuk merangsang mukosa usus, sehingga
mempercepat gerak peristaltiknya dan mengakibatkan proses defekasi berlangsung
dengan cepat sehingga frekuensi defekasi akan meningkat. Pengukuran Antidiare
meliputi frekuensi defekasi, konsistensi feses dan kadar air dalam feses.
Hasil : Hasil uji ANOVA one-way menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara kelompok II (kelompok negative) dengan kelompok I (kelompok normal),
kelompok III (kontrol positif), kelompok IV (ekstrak dosis I), kelompok V (ekstrak
dosis II), kelompok VI (ekstrak dosis III) dengan angka signifikan p=0,000 (p<0,05).
Kesimpulan : Ekstrak Daun Kelengkeng (Dimocarpus longan L.) dosis 160 mg/200
g BB adalah dosis yang mampu memberikan efek antidiare.
Kata Kunci : Antidiare, ekstrak daun kelengkeng (Dimocarpus longan L.), tannin.
masyarakat. Salah satu tanaman yang bisa dijadikan obat adalah daun kelengkeng
(Dimocarpus longan L.). Berdasarkan penelitian terdahulu Daun Kelengkeng
(Dimocarpus longan L.) mengandung flavonoid dan tannin. Dimana golongan
flavonoid merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri sedangkan tannin
memiliki sifat adstringen yaitu mengerutkan selaput lendir usus sehingga kedua
kandungan senyawa ini dapat menyembuhkan diare. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efek antidiare ekstrak Daun Kelengkeng (Dimocarpus longan L.)
terhadap tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi dengan Oleum ricini.
Metode : Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimental yang dilakukan
pada hewan percobaan tikus putih jantan (Rattus novergicus) sebanyak 30 ekor yang
dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok I (induksi Oleum ricini); kelompok II
(induksi Oleum ricini dan Na-CMC 1%); kelompok III (induksi Oleum ricini dan
suspensi Loperamid); kelompok IV (induksi Oleum ricini dan ekstrak dosis
80mg/200 g BB); kelompok V (induksi Oleum ricini dan ekstrak dosis 160 mg/200 g
BB); kelompok VI (induksi Oleum ricini dan ekstrak dosis 320 mg/200 g BB).
Induksi Oleum ricini bertujuan untuk merangsang mukosa usus, sehingga
mempercepat gerak peristaltiknya dan mengakibatkan proses defekasi berlangsung
dengan cepat sehingga frekuensi defekasi akan meningkat. Pengukuran Antidiare
meliputi frekuensi defekasi, konsistensi feses dan kadar air dalam feses.
Hasil : Hasil uji ANOVA one-way menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara kelompok II (kelompok negative) dengan kelompok I (kelompok normal),
kelompok III (kontrol positif), kelompok IV (ekstrak dosis I), kelompok V (ekstrak
dosis II), kelompok VI (ekstrak dosis III) dengan angka signifikan p=0,000 (p<0,05).
Kesimpulan : Ekstrak Daun Kelengkeng (Dimocarpus longan L.) dosis 160 mg/200
g BB adalah dosis yang mampu memberikan efek antidiare.
Kata Kunci : Antidiare, ekstrak daun kelengkeng (Dimocarpus longan L.), tannin.
Creator
ARI ANGGARA
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Dr. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa