Dublin Core
Title
FORMULASI SEDIAAN SABUN TRANSPARAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) DAN UJI KESTABILAN FISIKNYA
Description
Latar Belakang: Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) memiliki
kandungan senyawa kimia yang dapat mencegah radikal bebas penyebab penuaan
dini. Pengembangan daun salam menjadi sediaan sabun transparan dapat
memberikan nilai tambah pada produk dan meningkatkan manfaat dari tanaman
daun salam. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan ekstrak daun salam
sebagai sediaan sabun transparan yang stabil secara fisik.
Metode:Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Ekstraksi dilakukan
dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol absolut lalu di destilasi vakum
sehingga menghasilkan ekstrak kental daun salam. Sabun transparan dibuat dalam
4 formula yang terdiri dari formula kontrol yang tidak mengandung ekstrak daun
salam sedangkan formula I, formula II dan formula III mengandung zat aktif
ekstrak daun salam sebesar 3,4% dengan variasi gliserin sebesar 9,4%, 8,9% dan
8,4% dan sukrosa sebesar 11,5%, 12% dan 12,5%. Selanjutnya dilakukan uji
kestabilan fisik selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, kadar air, jumlah asam
lemak, kadar alkali bebas, tinggi busa, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil:Dari hasil pengamatan selama 28 hari penyimpanan didapatkan bahwa
formula kontrol, formula I, formula II dan formula III memiliki rentang pH yang
berkisar antara 9,22-9,82, kadar air sebesar 2,42-5,18%, jumlah asam lemak
sebesar 31,23-33,83%, kadar alkali bebas sebesar 0,051-0,089%, tinggi busa
sebesar 7,0-8,1 cm dan mempunyai kestabilan yang baik untuk uji minyak
mineral, uji warna, bau dan iritasi kulit selama 28 hari penyimpanan. Bila ditinjau
dari uji jumlah asam lemak keempat formula belum memenuhi syarat karena
masih dibawah 70%.
Kesimpulan: Ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) dapat
dibuat sediaan sabun transparan yang stabil secara fisik.
Keywords: sabun transparan, ekstrak daun salam, gliserin, sukrosa
kandungan senyawa kimia yang dapat mencegah radikal bebas penyebab penuaan
dini. Pengembangan daun salam menjadi sediaan sabun transparan dapat
memberikan nilai tambah pada produk dan meningkatkan manfaat dari tanaman
daun salam. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan ekstrak daun salam
sebagai sediaan sabun transparan yang stabil secara fisik.
Metode:Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Ekstraksi dilakukan
dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol absolut lalu di destilasi vakum
sehingga menghasilkan ekstrak kental daun salam. Sabun transparan dibuat dalam
4 formula yang terdiri dari formula kontrol yang tidak mengandung ekstrak daun
salam sedangkan formula I, formula II dan formula III mengandung zat aktif
ekstrak daun salam sebesar 3,4% dengan variasi gliserin sebesar 9,4%, 8,9% dan
8,4% dan sukrosa sebesar 11,5%, 12% dan 12,5%. Selanjutnya dilakukan uji
kestabilan fisik selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, kadar air, jumlah asam
lemak, kadar alkali bebas, tinggi busa, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil:Dari hasil pengamatan selama 28 hari penyimpanan didapatkan bahwa
formula kontrol, formula I, formula II dan formula III memiliki rentang pH yang
berkisar antara 9,22-9,82, kadar air sebesar 2,42-5,18%, jumlah asam lemak
sebesar 31,23-33,83%, kadar alkali bebas sebesar 0,051-0,089%, tinggi busa
sebesar 7,0-8,1 cm dan mempunyai kestabilan yang baik untuk uji minyak
mineral, uji warna, bau dan iritasi kulit selama 28 hari penyimpanan. Bila ditinjau
dari uji jumlah asam lemak keempat formula belum memenuhi syarat karena
masih dibawah 70%.
Kesimpulan: Ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) dapat
dibuat sediaan sabun transparan yang stabil secara fisik.
Keywords: sabun transparan, ekstrak daun salam, gliserin, sukrosa
Creator
NOVITA SULISTIANA
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Dewi Marlina, S.F, Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa