Dublin Core
Title
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN
PADA KADAR VITAMIN C BUAH KIWI
(Actinidia deliciosa) DENGAN METODE
2,6-DIKLOROFENOL INDOFENOL
PADA KADAR VITAMIN C BUAH KIWI
(Actinidia deliciosa) DENGAN METODE
2,6-DIKLOROFENOL INDOFENOL
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Buah-buahan sangat penting sekali untuk dikonsumsi bagi
kesehatan karena buah merupakan sumber vitamin terutama vitamin C. Salah satu
buah yang mengandung vitamin C tinggi yaitu kiwi. Vitamin C dibutuhkan oleh
tubuh untuk pembentukan kolagen. Kekurangan vitamin C akan menyebabkan
penyakit sariawan atau skorbut. Maka dari itu buah kiwi dapat dikonsumsi sebagai
asupan tambahan vitamin C bagi tubuh. Dalam kehidupan sehari-hari buah kiwi
umumnya dikonsumsi sebagai buah segar dan dibuat jus. Buah kiwi termasuk buah
yang sensitif dan cepat rusak sehingga harus diperhatikan dalam penyimpanan.
Penyimpanan yang tidak tepat dapat menurunkan kadar vitamin C pada kiwi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh suhu dan lama penyimpanan
pada kadar vitamin C kiwi dengan metode 2,6-diklorofenol indofenol.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pre and posttest
with
control
group design. Menggunakan uji one way ANOVA dengan tukey.
Objek penelitian yaitu buah kiwi awal (hari ke 0), disimpan pada suhu dingin (28°C)
dan
suhu kamar
(15-30°C).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan suhu dingin
(2-8°C) dibandingkan kadar vitamin C hari ke 0 terdapat perbedaan yang signifikan
mulai hari ketiga hingga ketujuh. Pada kelompok perlakuan suhu kamar (15-30°C)
dibandingkan kadar vitamin C hari ke 0 terdapat perbedaan yang signifikan mulai
hari pertama hingga hari terakhir penyimpanan. Ini berarti kiwi sebaiknya disimpan
pada suhu dingin (2-8°C) tidak lebih dari tiga hari karena jika lebih dari itu telah
terjadi penurunan kadar vitamin C.
Kesimpulan: Suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap penurunan kadar
vitamin C buah kiwi.
Latar Belakang: Buah-buahan sangat penting sekali untuk dikonsumsi bagi
kesehatan karena buah merupakan sumber vitamin terutama vitamin C. Salah satu
buah yang mengandung vitamin C tinggi yaitu kiwi. Vitamin C dibutuhkan oleh
tubuh untuk pembentukan kolagen. Kekurangan vitamin C akan menyebabkan
penyakit sariawan atau skorbut. Maka dari itu buah kiwi dapat dikonsumsi sebagai
asupan tambahan vitamin C bagi tubuh. Dalam kehidupan sehari-hari buah kiwi
umumnya dikonsumsi sebagai buah segar dan dibuat jus. Buah kiwi termasuk buah
yang sensitif dan cepat rusak sehingga harus diperhatikan dalam penyimpanan.
Penyimpanan yang tidak tepat dapat menurunkan kadar vitamin C pada kiwi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh suhu dan lama penyimpanan
pada kadar vitamin C kiwi dengan metode 2,6-diklorofenol indofenol.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pre and posttest
with
control
group design. Menggunakan uji one way ANOVA dengan tukey.
Objek penelitian yaitu buah kiwi awal (hari ke 0), disimpan pada suhu dingin (28°C)
dan
suhu kamar
(15-30°C).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan suhu dingin
(2-8°C) dibandingkan kadar vitamin C hari ke 0 terdapat perbedaan yang signifikan
mulai hari ketiga hingga ketujuh. Pada kelompok perlakuan suhu kamar (15-30°C)
dibandingkan kadar vitamin C hari ke 0 terdapat perbedaan yang signifikan mulai
hari pertama hingga hari terakhir penyimpanan. Ini berarti kiwi sebaiknya disimpan
pada suhu dingin (2-8°C) tidak lebih dari tiga hari karena jika lebih dari itu telah
terjadi penurunan kadar vitamin C.
Kesimpulan: Suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap penurunan kadar
vitamin C buah kiwi.
Creator
SETIAWATI ISLAMIYAH
Publisher
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2018
Contributor
Pembimbing Utama: Muhamad Taswin, S.Si, Apt, M.M, M.Kes
Format
pdf
Language
Bahasa Indonesia
Type
KTI Mahasiswa