Dublin Core
Title
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS PADA ANAK GASTROENTERITIS DENGAN KEKURANGAN CAIRAN DI RS.BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2018
Subject
GASTROENTERITIS DENGAN KEKURANGAN CAIRAN
Description
Gastroenteritis merupakan peradangan pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung dan usus kecil yang sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian balita di dunia, terhitung 5 – 10 juta kematian/tahun. Berdasarkan estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2017) gastroenteritis merupakan penyebab kedua kematian di dunia pada balita baik di dunia maupun di Asia Tenggara dengan Proportional Mortality Ratio (PMR) masing – masing sebesar 17 – 18% (Indriyani, 2017).
Menurut data WHO tahun 2017 menunjukkan, derajat kesehatan Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara – negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Singapura, dimana Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Malaysia sudah mencapai 8 per 1.000 kelahiran hidup sementara AKB di Singapura sudah mencapai 3 per 1.000 kelahiran hidup dan AKABA mencapai 4 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia sudah mencapai 36 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Kajian Asian Rotavirus Surveillance Networks (ARSN) kedua pada tahun 2001 dilakukan di beberapa negara di Asia (Cina, Taiwan, Hongkong, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Indonesia) terdapat bahwa infeksi rotavirus sebesar 45% kejadian gastroenteritis di Asia. Hongkong merupakan daerah dengan prevelansi rotavirus terendah (28%), sedangkan prevelansi tertinggi di Vietnam (59%) (Repository USU, 2017).
Menurut data WHO tahun 2017 menunjukkan, derajat kesehatan Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara – negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Singapura, dimana Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Malaysia sudah mencapai 8 per 1.000 kelahiran hidup sementara AKB di Singapura sudah mencapai 3 per 1.000 kelahiran hidup dan AKABA mencapai 4 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia sudah mencapai 36 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Kajian Asian Rotavirus Surveillance Networks (ARSN) kedua pada tahun 2001 dilakukan di beberapa negara di Asia (Cina, Taiwan, Hongkong, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Indonesia) terdapat bahwa infeksi rotavirus sebesar 45% kejadian gastroenteritis di Asia. Hongkong merupakan daerah dengan prevelansi rotavirus terendah (28%), sedangkan prevelansi tertinggi di Vietnam (59%) (Repository USU, 2017).
Creator
MANSYUR
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN PALEMBANG
Date
2018
Contributor
REHANA, S.Pd, S.Kep, M.Kes
Format
pdf
Language
bahasa indonesia
Type
KTI MAHASISWA