Dublin Core
Title
STUDI KASUS : EFEK SAMPING OBAT TB TINJAUAN TERHADAP WAKTU, UMUR DAN DOSIS OBAT
Description
Latar Belakang: Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang paling sering menyerang paru-paru. Penyakit menyebar ketika penderita TB paru mengeluarkan bakteri ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet nuclei. Pengobatan tuberkulosis terbagi dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif (awal) dan yaitu tahap lanjutan . Pengobatan tuberkulosis menimbulkan efek samping, namun tidak semua efek samping tersebut terjadi pada penderita Tuberkulosis paru dan waktu terjadi efek samping tiap penderita tentu berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek samping obat Tuberkulosis terhadap tinjauan waktu, umur dan dosis obat di Puskesmas Sekip.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Desain penelitian ini adalah jenis non-eksperimen, rancangan studi kasus dengan pendektan deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – Juni 2022 melalui format pengkajian studi kasus serta observasi langsung pada tuberkulosis. Data yang didapatkan dijelaskan secara narasi sesuai konsep studi kasus.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan efek samping yang paling banyak dialami oleh pasien ialah urin berwarna oranye sebanyak 5 pasien (100%), pusing sebanyak 5 pasien (100%) dan kesemutan 4 pasien (80%). Efek samping timbul cepat terjadi pada pasien yang memiliki umur lebih tua dan dosis lebih tinggi. Umur dan dosis obat yang diberikan pada pasien mempengaruhi waktu munculnya efek samping. Pengetahuan pasien terhadap penyakit tuberkulosis baik, yang diberikan secara langsung oleh Pengawas Menelan Obat puskemas secara langsung saat pasien mengambil obat.
Kesimpulan: Waktu timbulnya efek samping dipengaruhi oleh umur dan dosis obat yang diberikan. Semakin berumur dan mendapatkan dosis tinggi maka semakin cepat merasakan efek samping dari penggunaan Obat Anti Tuberkulosis. Pasien memiliki pengetahuan yang baik terhadap penyakit tuberkulosis, menunjukkan bahwa Pengawas Menelan Obat efektif dalam memberikan pengetahuan dan penjelasan mengenai penyakit tuberkulosis
Kata Kunci: Tuberkulosis paru, efek samping, umur, waktu timbul.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Desain penelitian ini adalah jenis non-eksperimen, rancangan studi kasus dengan pendektan deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – Juni 2022 melalui format pengkajian studi kasus serta observasi langsung pada tuberkulosis. Data yang didapatkan dijelaskan secara narasi sesuai konsep studi kasus.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan efek samping yang paling banyak dialami oleh pasien ialah urin berwarna oranye sebanyak 5 pasien (100%), pusing sebanyak 5 pasien (100%) dan kesemutan 4 pasien (80%). Efek samping timbul cepat terjadi pada pasien yang memiliki umur lebih tua dan dosis lebih tinggi. Umur dan dosis obat yang diberikan pada pasien mempengaruhi waktu munculnya efek samping. Pengetahuan pasien terhadap penyakit tuberkulosis baik, yang diberikan secara langsung oleh Pengawas Menelan Obat puskemas secara langsung saat pasien mengambil obat.
Kesimpulan: Waktu timbulnya efek samping dipengaruhi oleh umur dan dosis obat yang diberikan. Semakin berumur dan mendapatkan dosis tinggi maka semakin cepat merasakan efek samping dari penggunaan Obat Anti Tuberkulosis. Pasien memiliki pengetahuan yang baik terhadap penyakit tuberkulosis, menunjukkan bahwa Pengawas Menelan Obat efektif dalam memberikan pengetahuan dan penjelasan mengenai penyakit tuberkulosis
Kata Kunci: Tuberkulosis paru, efek samping, umur, waktu timbul.
Creator
Amelia Ramadhani
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dra. Sarmalina Simamora, Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)