Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI TRANSDERMAL PATCH EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota L) DENGAN VARIASI HPMC DAN PVP SEBAGAI BASIS (POLIMER)
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Transdermal patch adalah salah satu bentuk sediaan yang bisa
digunakan untuk mengobati luka sayat. Patch dapat digunakan dengan mudah,
praktis dan nyaman digunakan, serta tidak meninggalkan residu. Kombinasi
HPMC dan PVP menghasilkan patch yang elastis dan tidak mudah patah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kombinasi polimer HPMC
dan PVP yang optimal untuk menghasilkan transdermal patch yang stabil dan
memenuhi persyaratan. Transdermal patch yang dibuat menggunakan zat aktif
ekstrak daun sawo (Manilkara zapota L) dengan kandungan senyawa aktif
flavonid, tanin, saponin yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka sayat.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak daun
sawo 10% sebagai zat aktif,dan variasi HPMC:PVP yaitu 2:2 (FC dan FII),
1:3(FI) dan 3:1 (FIII). Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari
penyimpanan dan 12 hari uji dipercepat (cycling test) meliputi pH, keseragaman
bobot, ketebalan, kadar kelembaban, pelipatan, bentuk, warna, bau dan iritasi
kulit.
Hasil: Berdasarkan hasil yang didapat. pH, keseragaman bobot, ketebalan patch
dan kadar kelembaban cenderung naik tiap minggunya pada penyimpanan 28 hari
dan menurun pada uji dipercepat namun masih memenuhi syarat. Semua formula
sediaan memiliki daya pelipatan yang baik dan tidak mengalami perubahan
bentuk, warna, bau dan tidak mengiritasi kulit
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun sawo (Manilkara zapota L) dapat
diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch yang stabil dan memenuhi
syarat pada penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (cycling test). Formula
yang paling optimal yaitu dengan variasi kombinasi HPMC dan PVP 2:2.
Kata Kunci: Transdermal Patch, Ekstrak Daun Sawo (Manilkara zapota L),
HPMC, PVP
Latar Belakang: Transdermal patch adalah salah satu bentuk sediaan yang bisa
digunakan untuk mengobati luka sayat. Patch dapat digunakan dengan mudah,
praktis dan nyaman digunakan, serta tidak meninggalkan residu. Kombinasi
HPMC dan PVP menghasilkan patch yang elastis dan tidak mudah patah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kombinasi polimer HPMC
dan PVP yang optimal untuk menghasilkan transdermal patch yang stabil dan
memenuhi persyaratan. Transdermal patch yang dibuat menggunakan zat aktif
ekstrak daun sawo (Manilkara zapota L) dengan kandungan senyawa aktif
flavonid, tanin, saponin yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka sayat.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak daun
sawo 10% sebagai zat aktif,dan variasi HPMC:PVP yaitu 2:2 (FC dan FII),
1:3(FI) dan 3:1 (FIII). Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari
penyimpanan dan 12 hari uji dipercepat (cycling test) meliputi pH, keseragaman
bobot, ketebalan, kadar kelembaban, pelipatan, bentuk, warna, bau dan iritasi
kulit.
Hasil: Berdasarkan hasil yang didapat. pH, keseragaman bobot, ketebalan patch
dan kadar kelembaban cenderung naik tiap minggunya pada penyimpanan 28 hari
dan menurun pada uji dipercepat namun masih memenuhi syarat. Semua formula
sediaan memiliki daya pelipatan yang baik dan tidak mengalami perubahan
bentuk, warna, bau dan tidak mengiritasi kulit
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun sawo (Manilkara zapota L) dapat
diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch yang stabil dan memenuhi
syarat pada penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (cycling test). Formula
yang paling optimal yaitu dengan variasi kombinasi HPMC dan PVP 2:2.
Kata Kunci: Transdermal Patch, Ekstrak Daun Sawo (Manilkara zapota L),
HPMC, PVP
Creator
Septyani Putri Endira
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dra.Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt, M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)