Dublin Core
Title
NARRATIVE REVIEW: EVALUASI PELAKSANAANSTRATEGI DOTS (DIRECTLYOBSERVED TREATMENT SHORT-COURSE) SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Pengendalian tuberkulosis di Indonesia mengadopsi strategi
DOTS (Direct Observed Treatment Short-course) yang direkomendasikan oleh
World Health Organization sejak tahun 1995. DOTS merupakan strategi
pengendalian TB yang dirancang untuk menghentikan penyebaran TB sehingga
menurunkan angka kesakitan dan kematian TB di masyarakat. Namun, terlepas dari
upaya pengendalian TB di banyak negara sejak 1995, sampai saat ini tuberkulosis
(TB) tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Penelitian ini
bertujuan untuk melakukan telaah terhadap artikel yang berkaitan dengan
pelaksanaan strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-course) sebagai
upaya penanggulangan tuberkulosis.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian Non Eksperimental dengan rancangan
Narrative Review. Penelitian ini dilakukan pada berbagai artikel yang
dipublikasikan di berbagai jurnal nasional di Indonesia dan internasional di
berbagai negara lain dalam jangka waktu dari tahun 2012 sampai tahun 2022.
Hasil: Menurut hasil telaah, didapatkan hasil bahwa pelaksanaan strategi DOTS
pada penyakit tuberkulosis belum sepenuhnya optimal. Dimulai dari komitmen
politis sudah saling mendukung akan tetapi dalam hal pendanaan belum. Penemuan
kasus yang belum maksimal, ketersediaan obat yang sudah memadai, PMO belum
bekerja sesuai fungsinya, pencatatan dan pelaporan secara online dengan SITT
sudah terlaksana dengan baik walaupun masih ada petugas yang malas dan belum
bisa. Serta angka kerbehasilan pengobatan atau treatment success rate yang masih
banyak belum mencapai target.
Kesimpulan: Dari 38 artikel yang membahas pelaksanaan strategi DOTS pada
penyakit tuberkulosis didapatkan bahwa komitmen politis dan PMO yang paling
belum berjalan secara maksimal sehingga belum bisa menurunkan angka
tuberkulosis di Indonesia.
Kata Kunci: Directly Observed Treatment Short-course, DOTS, Evaluasi, Review,
TB, Tuberkulosis
Latar Belakang: Pengendalian tuberkulosis di Indonesia mengadopsi strategi
DOTS (Direct Observed Treatment Short-course) yang direkomendasikan oleh
World Health Organization sejak tahun 1995. DOTS merupakan strategi
pengendalian TB yang dirancang untuk menghentikan penyebaran TB sehingga
menurunkan angka kesakitan dan kematian TB di masyarakat. Namun, terlepas dari
upaya pengendalian TB di banyak negara sejak 1995, sampai saat ini tuberkulosis
(TB) tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Penelitian ini
bertujuan untuk melakukan telaah terhadap artikel yang berkaitan dengan
pelaksanaan strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-course) sebagai
upaya penanggulangan tuberkulosis.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian Non Eksperimental dengan rancangan
Narrative Review. Penelitian ini dilakukan pada berbagai artikel yang
dipublikasikan di berbagai jurnal nasional di Indonesia dan internasional di
berbagai negara lain dalam jangka waktu dari tahun 2012 sampai tahun 2022.
Hasil: Menurut hasil telaah, didapatkan hasil bahwa pelaksanaan strategi DOTS
pada penyakit tuberkulosis belum sepenuhnya optimal. Dimulai dari komitmen
politis sudah saling mendukung akan tetapi dalam hal pendanaan belum. Penemuan
kasus yang belum maksimal, ketersediaan obat yang sudah memadai, PMO belum
bekerja sesuai fungsinya, pencatatan dan pelaporan secara online dengan SITT
sudah terlaksana dengan baik walaupun masih ada petugas yang malas dan belum
bisa. Serta angka kerbehasilan pengobatan atau treatment success rate yang masih
banyak belum mencapai target.
Kesimpulan: Dari 38 artikel yang membahas pelaksanaan strategi DOTS pada
penyakit tuberkulosis didapatkan bahwa komitmen politis dan PMO yang paling
belum berjalan secara maksimal sehingga belum bisa menurunkan angka
tuberkulosis di Indonesia.
Kata Kunci: Directly Observed Treatment Short-course, DOTS, Evaluasi, Review,
TB, Tuberkulosis
Creator
Cindy Dwi Syafriani
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dra. Sarmalina Simamora, Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)