Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI TRANSDERMALPATCHEKSTRAK DAUN JERINGAU HIJAU (Acoruscalamus L.) DENGAN KOMBINASI MATRIKSPOLIMER HPMC DAN PEG 400
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Transdermal patch merupakan bentuk sediaan topikal yang di
tempel dikulit, tujuannya untuk mengalirkan zat obat dari permukaan kulit sampai
kedalam sirkulasi darah. Kombinasi HPMC dan PEG 400 menghasilkan patch
yang kuat, elastis dan tidak mudah patah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi kombinasi HPMC dan PEG 400 yang optimal untuk
menghasilkan transdermal patch yang stabil dan memenuhi persyaratan.
Transdermal patch yang dibuat menggunakan zat aktif daun jeringau hijau
(Acorus calamus L.) dengan kandungan senyawa aktif flavonoid dan beta asarone
berkhasiat sebagai antibakteri, antioksidan dan antiinflamasi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan esktrak daun
jeringau hijau (Acorus calamus L.) sebanyak 5% sebagai zat aktif dan
memvariasikan matriks polimer HPMC dan PEG 400 dengan konsentrasi
(5,09:4,91%) pada formula I, (8,17:3,83%) pada formula II dan (11,25:3,75%)
pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji
dipercepat (cycling test) meliputi pH, keseragaman bobot, ketebalan, pelipatan,
kadar kelembaban, bentuk, warna, bau serta iritasi kulit.
Hasil: Berdasarkan hasil yang didapat, pH cenderung naik, keseragaman bobot,
ketebalan patch dan kadar kelembaban cenderung turun tiap minggunya pada
penyimpanan 28 hari dan uji dipercepat namun masih memenuhi syarat. Semua
sediaan transdermal patch memiliki pelipatan yang baik
dantidakmengalamiperubahanbentuk,warna, bauserta tidakmengiritasikulit.
Kesimpulan: Ekstrak daun jeringau hijau (Acorus calamus L.) dapat
diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch yang stabil dan memenuhi
persyaratan. Formula transdermal patch yang paling optimal yaitu dengan
kombinasi HPMC dan PEG 400 (5,09:4,91%)
Kata Kunci: Transdermal Patch, Ekstrak Daun Jeringau Hijau (Acorus calamus
L.), HPMC, PEG 400
Latar Belakang: Transdermal patch merupakan bentuk sediaan topikal yang di
tempel dikulit, tujuannya untuk mengalirkan zat obat dari permukaan kulit sampai
kedalam sirkulasi darah. Kombinasi HPMC dan PEG 400 menghasilkan patch
yang kuat, elastis dan tidak mudah patah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi kombinasi HPMC dan PEG 400 yang optimal untuk
menghasilkan transdermal patch yang stabil dan memenuhi persyaratan.
Transdermal patch yang dibuat menggunakan zat aktif daun jeringau hijau
(Acorus calamus L.) dengan kandungan senyawa aktif flavonoid dan beta asarone
berkhasiat sebagai antibakteri, antioksidan dan antiinflamasi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan esktrak daun
jeringau hijau (Acorus calamus L.) sebanyak 5% sebagai zat aktif dan
memvariasikan matriks polimer HPMC dan PEG 400 dengan konsentrasi
(5,09:4,91%) pada formula I, (8,17:3,83%) pada formula II dan (11,25:3,75%)
pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji
dipercepat (cycling test) meliputi pH, keseragaman bobot, ketebalan, pelipatan,
kadar kelembaban, bentuk, warna, bau serta iritasi kulit.
Hasil: Berdasarkan hasil yang didapat, pH cenderung naik, keseragaman bobot,
ketebalan patch dan kadar kelembaban cenderung turun tiap minggunya pada
penyimpanan 28 hari dan uji dipercepat namun masih memenuhi syarat. Semua
sediaan transdermal patch memiliki pelipatan yang baik
dantidakmengalamiperubahanbentuk,warna, bauserta tidakmengiritasikulit.
Kesimpulan: Ekstrak daun jeringau hijau (Acorus calamus L.) dapat
diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch yang stabil dan memenuhi
persyaratan. Formula transdermal patch yang paling optimal yaitu dengan
kombinasi HPMC dan PEG 400 (5,09:4,91%)
Kata Kunci: Transdermal Patch, Ekstrak Daun Jeringau Hijau (Acorus calamus
L.), HPMC, PEG 400
Creator
Nurrohmah Wafiq Wasi'ah
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dra. Ratnaningsih D.A, Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)