Dublin Core
Title
PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JIWA ERNALDI BAHAR PALEMBANG PADA TAHUN 2021
Description
Latar Belakang: Obat antipsikotik adalah terapi utama yang efektif untuk skizofrenia. Hampir semua episode psikotik akut pada pasien skizofrenia memerlukan pengobatan dengan obat antipsikotik. Dari sekian banyak terapi yang diberikan kepada pasien skizofrenia, banyak yang masih menggunakan obat generasi pertama, meskipun antipsikotik generasi pertama lebih banyak menimbulkan efek samping dibandingkan antipsikotik generasi kedua. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan penggunaan obat pada pasien skizofrenia instalasi rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2022 melalui rekam medis pasien skizofrenia rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang yang berjumlah 251 pasien. Data penggunaan obat yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition Algorithms.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan kategori skizofrenia terbanyak adalah skizofrenia tipe paranoid. Penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia terbanyak yaitu secara kombinasi antara tipikal dan atipikal sebanyak 70 pasien (27.89%). Obat yang paling banyak digunakan sebagai obat tambahan (adjuvan) selama pengobatan skizofrenia adalah trihexyphenidil. Pada penggunaan antipsikotik tipikal sebanyak 18 pasien (2.87%) menerima obat tidak sesuai dosis dan pada penggunaan antipsikotik atipikal sebanyak 13 pasien (2.07%) menerima obat tidak sesuai dosis.
Kesimpulan: Kategori skizofrenia terbanyak adalah skizofrenia tipe paranoid dengan penggunaan obat terbanyak adalah antipsikotik kombinasi antara tipikal dan atipikal. Dan masih terdapat pemberian obat dengan dosis yang tidak sesuai, yaitu obat diberikan dengan dosis yang lebih kecil dan lebih besar dari dosis standar pedoman pengobatan.
Kata Kunci: Antipsikotik, kesesuaian, penggunaan obat, skizofrenia.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2022 melalui rekam medis pasien skizofrenia rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang yang berjumlah 251 pasien. Data penggunaan obat yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition Algorithms.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan kategori skizofrenia terbanyak adalah skizofrenia tipe paranoid. Penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia terbanyak yaitu secara kombinasi antara tipikal dan atipikal sebanyak 70 pasien (27.89%). Obat yang paling banyak digunakan sebagai obat tambahan (adjuvan) selama pengobatan skizofrenia adalah trihexyphenidil. Pada penggunaan antipsikotik tipikal sebanyak 18 pasien (2.87%) menerima obat tidak sesuai dosis dan pada penggunaan antipsikotik atipikal sebanyak 13 pasien (2.07%) menerima obat tidak sesuai dosis.
Kesimpulan: Kategori skizofrenia terbanyak adalah skizofrenia tipe paranoid dengan penggunaan obat terbanyak adalah antipsikotik kombinasi antara tipikal dan atipikal. Dan masih terdapat pemberian obat dengan dosis yang tidak sesuai, yaitu obat diberikan dengan dosis yang lebih kecil dan lebih besar dari dosis standar pedoman pengobatan.
Kata Kunci: Antipsikotik, kesesuaian, penggunaan obat, skizofrenia.
Creator
Wahyu Diana Kurniati
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dra. Sarmalina Simamora, Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)