Dublin Core
Title
FORMULASI SEDIAAN SALEP HIDROKARBON EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera L,) DENGAN VARIASI KONSENTRASI CERA ALBA DAN UJI KESTABILAN FISIKNYA
Description
ABSTRAK
Latar Belakang : Tanaman yang berkhasiat menyembuhkan luka bakar yaitu daun lidah buaya (Aloe vera L,) yang memiliki senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan steroid. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi ekstrak lidah buaya sebesar 2% sesuai dengan penelitian sebelumnya dapat menyembuhkan luka bakar derajat II pada tikus Wistar dan memvariasikan cera alba sebagai peningkat konsistensi salep dan uji kestabilan fisik salep.
Metode : Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental yang dimana ekstrak daun lidah buaya (Aloe vera L.,) diperoleh dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak tersebut diformulasikan menjadi sediaan salep dengan memvariasikan konsentrasi cera alba. Konsentrasi ekstrak yang digunakan untuk setiap formula adalah 2 % dengan variasi konsentrasi cera alba 5% pada formula I, konsentrasi cera alba 7,5% pada formula II, konsentrasi cera alba 9% pada formula III, lalu dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test) meliputi pH, viskositas, daya sebar, warna, bau, serta iritasi kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil yang didapat pada uji penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat, pH sediaaan mengalami kenaikan kemudian pada hasil pengujian daya sebar mengalami penurunan. Ditinjau dari evaluasi homogenitas, warna, bau dan iritasi kulit keempat formula telah memenuhi syarat selama penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat
Kesimpulan : Daun Lidah Buaya dapat diformulasikan menjadi sediaan salep yang stabil dan memenuhi persyaratan dengan formula optimal variasi konsentrasi cera alba 7,5%
Kata Kunci : Salep, Daun Lidah Buaya, Cera Alba
Latar Belakang : Tanaman yang berkhasiat menyembuhkan luka bakar yaitu daun lidah buaya (Aloe vera L,) yang memiliki senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan steroid. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi ekstrak lidah buaya sebesar 2% sesuai dengan penelitian sebelumnya dapat menyembuhkan luka bakar derajat II pada tikus Wistar dan memvariasikan cera alba sebagai peningkat konsistensi salep dan uji kestabilan fisik salep.
Metode : Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental yang dimana ekstrak daun lidah buaya (Aloe vera L.,) diperoleh dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak tersebut diformulasikan menjadi sediaan salep dengan memvariasikan konsentrasi cera alba. Konsentrasi ekstrak yang digunakan untuk setiap formula adalah 2 % dengan variasi konsentrasi cera alba 5% pada formula I, konsentrasi cera alba 7,5% pada formula II, konsentrasi cera alba 9% pada formula III, lalu dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test) meliputi pH, viskositas, daya sebar, warna, bau, serta iritasi kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil yang didapat pada uji penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat, pH sediaaan mengalami kenaikan kemudian pada hasil pengujian daya sebar mengalami penurunan. Ditinjau dari evaluasi homogenitas, warna, bau dan iritasi kulit keempat formula telah memenuhi syarat selama penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat
Kesimpulan : Daun Lidah Buaya dapat diformulasikan menjadi sediaan salep yang stabil dan memenuhi persyaratan dengan formula optimal variasi konsentrasi cera alba 7,5%
Kata Kunci : Salep, Daun Lidah Buaya, Cera Alba
Creator
Siska Oktari
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2021
Contributor
Dewi Marlina, SF, Apt, M. Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)