Dublin Core
Title
GAMBARAN PERESEPAN OBAT KORTIKOSTEROID PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SIMPANG PERIUK KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2019
Description
ABSTRAK
Latar Belakang : Obat kortikosteroid diresepkan sebagai antiinflamasi,
antialergi, pengobatan artritis, asma dan lainnya. Obat kortikosteroid mempunyai
banyak efek samping yang membahayakan apabila digunakan dalam dosis tinggi
dan jangka panjang, terutama pada anak-anak dan lansia, juga mempunyai potensi
interaksi dengan obat-obat lain. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
peresepan obat kortikosteroid pada pasien rawat jalan di Puskesmas Simpang
Periuk Kota Lubuklinggau pada periode Juli-Desember 2019.
Metode : Merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan
deskriftif retrospektif, dilakukan pada bulan Mei-Juni 2020 di Puskesmas
Simpang Periuk Kota Lubuklinggau, dengan sampel data sekunder yaitu lembar
resep yang terdapat obat kortikosteroid. Jumlah sampel 162 lembar resep.
Hasil : Persentase peresepan obat kortikosteroid dalam periode JuliDesember 2019 sebanyak 405 lembar resep (27,80%). Obat kortikosteroid yang
banyak diresepkan adalah metilprednisolon sebesar 33,73% dengan jumlah item
obat kortikosteroid 166 item (26,69%). Diagnosa terbanyak yaitu Faringitis Akut
23,45%. Pasien dengan jenis kelamin laki-laki 40,12% dan perempuan 59,88%.
Kelompok usia yang paling banyak mendapat peresepan obat kortikosteroid
adalah kelompok umur dewasa (15-64 tahun) berjumlah 124 orang (76,54%).
Peresepan obat kortikosteroid yang berpotensi terjadinya interaksi obat sebesar
25,9%.
Kesimpulan : Peresepan obat kortikosteroid di Puskesmas Simpang Periuk
ditujukan pada pengobatan inflamasi dan antialergi sesuai dengan indikasi dari
sebagian besar obat kortikosteroid, akan tetapi dapat pula terjadi potensi interaksi
obat pada kombinasi obat kortikosteroid dengan jenis obat yang lain meliputi
interaksi farmakodinamik atau interaksi farmakokinetik.
Kata kunci : Kortikosteroid, resep,efek samping, interaksi obat
Latar Belakang : Obat kortikosteroid diresepkan sebagai antiinflamasi,
antialergi, pengobatan artritis, asma dan lainnya. Obat kortikosteroid mempunyai
banyak efek samping yang membahayakan apabila digunakan dalam dosis tinggi
dan jangka panjang, terutama pada anak-anak dan lansia, juga mempunyai potensi
interaksi dengan obat-obat lain. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
peresepan obat kortikosteroid pada pasien rawat jalan di Puskesmas Simpang
Periuk Kota Lubuklinggau pada periode Juli-Desember 2019.
Metode : Merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan
deskriftif retrospektif, dilakukan pada bulan Mei-Juni 2020 di Puskesmas
Simpang Periuk Kota Lubuklinggau, dengan sampel data sekunder yaitu lembar
resep yang terdapat obat kortikosteroid. Jumlah sampel 162 lembar resep.
Hasil : Persentase peresepan obat kortikosteroid dalam periode JuliDesember 2019 sebanyak 405 lembar resep (27,80%). Obat kortikosteroid yang
banyak diresepkan adalah metilprednisolon sebesar 33,73% dengan jumlah item
obat kortikosteroid 166 item (26,69%). Diagnosa terbanyak yaitu Faringitis Akut
23,45%. Pasien dengan jenis kelamin laki-laki 40,12% dan perempuan 59,88%.
Kelompok usia yang paling banyak mendapat peresepan obat kortikosteroid
adalah kelompok umur dewasa (15-64 tahun) berjumlah 124 orang (76,54%).
Peresepan obat kortikosteroid yang berpotensi terjadinya interaksi obat sebesar
25,9%.
Kesimpulan : Peresepan obat kortikosteroid di Puskesmas Simpang Periuk
ditujukan pada pengobatan inflamasi dan antialergi sesuai dengan indikasi dari
sebagian besar obat kortikosteroid, akan tetapi dapat pula terjadi potensi interaksi
obat pada kombinasi obat kortikosteroid dengan jenis obat yang lain meliputi
interaksi farmakodinamik atau interaksi farmakokinetik.
Kata kunci : Kortikosteroid, resep,efek samping, interaksi obat
Creator
Zulia Lestari
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2020
Contributor
Dra. Sarmalina Simamora , Apt, M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)