Dublin Core
Title
EFEK WAKTU PENYIMPANAN SIMPLISIA TERHADAP KADAR AIR DAN CEMARAN MIKROBA EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman yang terkenal pahit tapi kaya akan khasiat. Sambiloto sering digunakan untuk pengobatan demam, rematik, anti inflamasi, anti piretik, anti bakteri dan memperbaiki fungsi hati. Untuk mendapatkan kandungan zat aktif tersebut dilakukan proses ekstraksi. Ekstrak dapat dikatakan bermutu jika telah memenuhi parameter mutu ekstrak. Adapun diantara faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak ialah faktor biologi. Salah satu faktor biologi adalah waktu penyimpanan. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh waktu penyimpanan simplisia terhadap kadar air dan cemaran mikroba ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata).
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Daun sambiloto (Andrographis paniculata) segar dikeringkan dengan cara dikering-anginkan lalu disimpan selama 7 hari dan 14 hari. Selanjutnya dimaserasi menggunakan etanol 96% dan didestilasi vakum. Lalu masing-masing eksrak diuji kadar air dan cemaran mikroba.
Hasil: Ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) pada simplisia yang disimpan selama 7 hari memiliki kadar air 23,8836% dan tidak ada koloni bakteri yang terlihat pada uji cemaran mikroba. Sedangkan ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata) pada simplisia yang disimpan selama 14 hari memiliki kadar air 48,2317% dan juga tidak ada koloni bakteri yang terlihat pada uji cemaran mikroba.
Kesimpulan: Ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) pada simplisia yang disimpan 7 hari lebih memenuhi syarat kadar air dan cemaran mikroba dibandingkan ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) pada simplisia yang disimpan 14 hari.
Kata Kunci: Cemaran mikroba, disimpan 7 hari, disimpan 14 hari, ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata), kadar air.
Latar Belakang: Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman yang terkenal pahit tapi kaya akan khasiat. Sambiloto sering digunakan untuk pengobatan demam, rematik, anti inflamasi, anti piretik, anti bakteri dan memperbaiki fungsi hati. Untuk mendapatkan kandungan zat aktif tersebut dilakukan proses ekstraksi. Ekstrak dapat dikatakan bermutu jika telah memenuhi parameter mutu ekstrak. Adapun diantara faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak ialah faktor biologi. Salah satu faktor biologi adalah waktu penyimpanan. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh waktu penyimpanan simplisia terhadap kadar air dan cemaran mikroba ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata).
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Daun sambiloto (Andrographis paniculata) segar dikeringkan dengan cara dikering-anginkan lalu disimpan selama 7 hari dan 14 hari. Selanjutnya dimaserasi menggunakan etanol 96% dan didestilasi vakum. Lalu masing-masing eksrak diuji kadar air dan cemaran mikroba.
Hasil: Ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) pada simplisia yang disimpan selama 7 hari memiliki kadar air 23,8836% dan tidak ada koloni bakteri yang terlihat pada uji cemaran mikroba. Sedangkan ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata) pada simplisia yang disimpan selama 14 hari memiliki kadar air 48,2317% dan juga tidak ada koloni bakteri yang terlihat pada uji cemaran mikroba.
Kesimpulan: Ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) pada simplisia yang disimpan 7 hari lebih memenuhi syarat kadar air dan cemaran mikroba dibandingkan ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) pada simplisia yang disimpan 14 hari.
Kata Kunci: Cemaran mikroba, disimpan 7 hari, disimpan 14 hari, ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata), kadar air.
Creator
Ulfa Azizah
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2020
Contributor
Mindawarnis, S.Si., Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)