Dublin Core
Title
GAMBARAN KADAR IODIUM (Sebagai KIO3) DALAM GARAM DAPUR YANG DI JUAL DI PASAR KOTA PALEMBANG TAHUN 2016
Subject
: iodium, garam, spektrofotometri
Description
Iodium merupakan salah satu mineral esensial. Jika terjadi defisiensi iodium, maka tubuh akan mengalami gangguan kesehatan dan pertumbuhan berupa terjadinya keguguran, cacat bawaan, kretin, atau hipotiroid. Pencegahan defisiensi iodium dapat dilakukan dengan mengkonsumsi garam beriodium. Tetapi, jika konsumsinya berlebih akan menyebabkan toksisitas dan hipertiroid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar iodium (sebagai KIO3) dalam garam dapur yang dijual di Pasar Kota Palembang tahun 2016. Variabel pada penelitian ini adalah warna, bentuk, kemasan, suhu tempat penyimpanan dan lama penyimpanan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Analisa iodium secara kualitatif menggunakan amilum 1%, dan analisa kuantitatif menggunakan metode spektrofotometri. Jumlah sampel yaitu 27 sampel garam dapur bermerek yang dijual di Kota Palembang yang diambil secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kadar iodium terendah
14,71 ppm dan kadar tertinggi 98,08 ppm, terdapat 14 sampel (51,85%) memenuhi syarat dan 13 sampel (48,15%) tidak memenuhi syarat SNI. Berdasarkan warna, terdapat 11 (64,71%) dari 17 sampel yang berwarna putih bersih memenuhi syarat dan
7 sampel (70%) dari 10 sampel berwarna putih keabu-abuan memenuhi syarat. Berdasarkan bentuk, terdapat 10 (50%) dari 20 sampel bentuk halus memenuhi syarat dan 4 (57,14%) dari 7 sampel berbentuk kasar memenuhi syarat. Berdasarkan kemasan, terdapat 14 (53,85%) dari 26 sampel kemasan tertutup memenuhi syarat dan 1 sampel kemasan terbuka tidak memenuhi syarat. Berdasarkan suhu tempat penjualan, terdapat
7 (53,85%) dari 13 sampel suhu dingin (<25°C) memenuhi syarat, dan 7 sampel (50%) dari 14 sampel suhu tempat penjualan panas (25-60°C) memenuhui syarat. Berdasarkan lama penyimpanan, terdapat 14 (51,85%) dari 27 sampel waktu lama (≥6 bulan) memenuhi syarat. Disarankan kepada masyarakat agar membeli garam beriodium yang tercantum label syarat dari SNI (30-80 ppm). Selain itu, masyarakat juga harus menyimpan garam dapur pada tempat tertutup dan sebaiknya mendapatkan asupan iodium 100-150 mikrogram tiap orang per hari.
14,71 ppm dan kadar tertinggi 98,08 ppm, terdapat 14 sampel (51,85%) memenuhi syarat dan 13 sampel (48,15%) tidak memenuhi syarat SNI. Berdasarkan warna, terdapat 11 (64,71%) dari 17 sampel yang berwarna putih bersih memenuhi syarat dan
7 sampel (70%) dari 10 sampel berwarna putih keabu-abuan memenuhi syarat. Berdasarkan bentuk, terdapat 10 (50%) dari 20 sampel bentuk halus memenuhi syarat dan 4 (57,14%) dari 7 sampel berbentuk kasar memenuhi syarat. Berdasarkan kemasan, terdapat 14 (53,85%) dari 26 sampel kemasan tertutup memenuhi syarat dan 1 sampel kemasan terbuka tidak memenuhi syarat. Berdasarkan suhu tempat penjualan, terdapat
7 (53,85%) dari 13 sampel suhu dingin (<25°C) memenuhi syarat, dan 7 sampel (50%) dari 14 sampel suhu tempat penjualan panas (25-60°C) memenuhui syarat. Berdasarkan lama penyimpanan, terdapat 14 (51,85%) dari 27 sampel waktu lama (≥6 bulan) memenuhi syarat. Disarankan kepada masyarakat agar membeli garam beriodium yang tercantum label syarat dari SNI (30-80 ppm). Selain itu, masyarakat juga harus menyimpan garam dapur pada tempat tertutup dan sebaiknya mendapatkan asupan iodium 100-150 mikrogram tiap orang per hari.
Creator
VENY SILVIA
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
Contributor
WITI KARWITI,AMAK,SKM,M.KES
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
KTI MAHASISWA