Dublin Core
Title
UJI AKTIVITAS BEBERAPA JAMU UNTUK PENGOBATAN DIARE TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli
Description
Latar Belakang: Jamu merupakan obat tradisional yang sering disajikan secara
tradisional, misalnya dalam bentuk seduhan, rajangan, pil, dan cairan yang berisi
seluruh bagian tanaman yang menjadi penyusun jamu. Sebagian besar obat
tradisional yang terdaftar di BPOM RI adalah kelompok jamu, di mana
pembuktian dan keamanannya dipercaya secara turun-temurun. Diare yang
disebabkan oleh bakteri E.coli dapat diobati dengan suatu antibiotik. Namun,
penggunaannya yang terus menerus meningkat dapat menimbulkan berbagai
masalah. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian terhadap 4 jamu
yang berbeda baik zat aktif, merek, dan bentuk sediannya terhadap bakteri
Escherichia coli.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan dengan
cara mengukur diameter zona hambat pada aktivitas antibakteri jamu untuk
pengobatan diare terhadap bakteri penyebab diare Escherichia coli. Pengujian
aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar yang dibuat dengan
berbagai konsentrasi dimulai dari konsentrasi 90%, 80%, 70%, 60%, dan 50%.
Hasil: Berdasarkan hasil uji kruskal wallis didapatkan hasil bahwa keempat
sampel tersebut tidak memiliki perbedaan efektifitas yang signifikansi
p=0,278(p>0,05). Daya hambat terbesar yang diukur pada masing-masing jamu
adalah jamu D sebesar 13 mm, jamu A sebesar 12 mm, jamu B sebesar 8 mm, dan
jamu C sebesar 5 mm.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian yang didapat tentang uji aktivitas beberapa
jamu untuk pengobatan diare terhadap bakteri Escherichia coli dapat disimpulkan
bahwa sampel yang memiliki daya hambat terbesar adalah sampel jamu D pada
konsentrasi 70% sebesar 13 mm.
tradisional, misalnya dalam bentuk seduhan, rajangan, pil, dan cairan yang berisi
seluruh bagian tanaman yang menjadi penyusun jamu. Sebagian besar obat
tradisional yang terdaftar di BPOM RI adalah kelompok jamu, di mana
pembuktian dan keamanannya dipercaya secara turun-temurun. Diare yang
disebabkan oleh bakteri E.coli dapat diobati dengan suatu antibiotik. Namun,
penggunaannya yang terus menerus meningkat dapat menimbulkan berbagai
masalah. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian terhadap 4 jamu
yang berbeda baik zat aktif, merek, dan bentuk sediannya terhadap bakteri
Escherichia coli.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan dengan
cara mengukur diameter zona hambat pada aktivitas antibakteri jamu untuk
pengobatan diare terhadap bakteri penyebab diare Escherichia coli. Pengujian
aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar yang dibuat dengan
berbagai konsentrasi dimulai dari konsentrasi 90%, 80%, 70%, 60%, dan 50%.
Hasil: Berdasarkan hasil uji kruskal wallis didapatkan hasil bahwa keempat
sampel tersebut tidak memiliki perbedaan efektifitas yang signifikansi
p=0,278(p>0,05). Daya hambat terbesar yang diukur pada masing-masing jamu
adalah jamu D sebesar 13 mm, jamu A sebesar 12 mm, jamu B sebesar 8 mm, dan
jamu C sebesar 5 mm.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian yang didapat tentang uji aktivitas beberapa
jamu untuk pengobatan diare terhadap bakteri Escherichia coli dapat disimpulkan
bahwa sampel yang memiliki daya hambat terbesar adalah sampel jamu D pada
konsentrasi 70% sebesar 13 mm.
Creator
MUSTIKA
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : M. Nizar S.PD., MM.
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa