Dublin Core
Title
FORMULASI SALEP DARI EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ceppa L.) DENGAN VARIASI PARAFIN PADAT DAN UJI KESTABILAN FISIKNYA
Description
Latar Belakang: Bawang merah (Allium ceppa L.) memiliki aktifitas antibakteri
karena mengandung allisin dan flavonglikosida. Menurut Surono (2013) ekstrak
bawang merah (Allium ceppa L.) dengan diameter hambatan sebesar 10,85 mm dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus penyebab bisul.
Metode: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Ekstrak bawang merah
(Allium ceppa L.) diformulasikan menjadi sediaan salep dengan memvariasikan
konsentrasi paraffin padat. Konsentrasi zat aktif yang digunakan dalam setiap formula
adalah 13,4% serta konsentrasi paraffin padat yang digunakan adalah 5,05% pada
formula I, 4,45% pada formula II, 4,05% pada formula III dan 3,85% pada formula IV.
Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik dan uji iritasi kulit. Uji kestabilan fisik
meliputi pH, viskositas, homogenitas, daya sebar, warna dan bau. Pengujian dilakukan
selama 28 hari penyimpanan.
Hasil: Selama 28 hari penyimpanan pH salep cenderung stabil, viskositas mengalami
peningkatan sedangkan daya sebar mengalami penurunan. Partikel terdistribusi secara
merata serta memiliki warna dan bau yang stabil. Keempat formula tidak menimbulkan
iritasi kulit saat diaplikasikan ke kulit.
Kesimpulan: Ekstrak bawang merah (Allium ceppa L.) dapat diformulasikan menjadi
sediaan salep yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula yang paling stabil adalah
formula IV dengan konsentrasi paraffin padat sebesar 3,85%.
karena mengandung allisin dan flavonglikosida. Menurut Surono (2013) ekstrak
bawang merah (Allium ceppa L.) dengan diameter hambatan sebesar 10,85 mm dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus penyebab bisul.
Metode: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Ekstrak bawang merah
(Allium ceppa L.) diformulasikan menjadi sediaan salep dengan memvariasikan
konsentrasi paraffin padat. Konsentrasi zat aktif yang digunakan dalam setiap formula
adalah 13,4% serta konsentrasi paraffin padat yang digunakan adalah 5,05% pada
formula I, 4,45% pada formula II, 4,05% pada formula III dan 3,85% pada formula IV.
Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik dan uji iritasi kulit. Uji kestabilan fisik
meliputi pH, viskositas, homogenitas, daya sebar, warna dan bau. Pengujian dilakukan
selama 28 hari penyimpanan.
Hasil: Selama 28 hari penyimpanan pH salep cenderung stabil, viskositas mengalami
peningkatan sedangkan daya sebar mengalami penurunan. Partikel terdistribusi secara
merata serta memiliki warna dan bau yang stabil. Keempat formula tidak menimbulkan
iritasi kulit saat diaplikasikan ke kulit.
Kesimpulan: Ekstrak bawang merah (Allium ceppa L.) dapat diformulasikan menjadi
sediaan salep yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula yang paling stabil adalah
formula IV dengan konsentrasi paraffin padat sebesar 3,85%.
Creator
HIKMA UTARY
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Dewi Marlina, SF., Apt., M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa