Dublin Core
Title
FORMULASI KRIM EKSTRAK KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) DENGAN VARIASI TRIETANOLAMIN DAN UJI KESTABILAN FISIKNYA
Description
Latar Belakang: Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) mempunyai aktivitas
antioksidan yang dapat mengurangi melasma atau flek hitam di wajah yang dapat
mengganggu kepercayaan diri. Penggunaan secara tradisional telah dilakukan
masyarakat sebagai perlindungan dari flek hitam. Untuk efektivitas
penggunaannya pada kulit, maka dilakukan formulasi sediaan krim. penelitian ini
bertujuan untuk memformulasikan kacang merah sebagai krim yang stabil secara
fisik
.
Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Ekstrak
kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) diperoleh dengan metode maserasi
menggunakan pelarut metanol 96% kemudian dilakukan destilasi vakum. Ekstrak
akan diformulasikan menjadi tiga formula dengan kadar 9,3% dengan variasi
trietanilamin formula I 0,33%, Formula II 0,465%, dan Formula III 0,62%.
Masing-masing formula dilakukan evaluasi bau, warna, daya sebar, pH,
viskositas, homogenitas, pemisahan fase, tipe emulsi dan iritasi kulit selama 28
hari penyimpanan.
Hasil: Dari metode maserasi tersebut didapat rendemen sebesar 3,387%. Hasil
yang didapatkan bahwa setiap formula mengalami kenaikan maupun penurunan
namun masih memenuhi persyaratan yang berlaku. Selama 28 hari penyimpanan,
pH dan viskositas sediaan cenderung mengalami kenaikan serta daya sebar
sediaan cenderung mengalami penurunan. Partikel sediaan terdistribusi merata,
tidak terjadi pemisahan fase, memiliki tipe emulsi yang stabil, tidak menimbulkan
perubahan bau dan warna serta tidak menimbulkan gejala iritasi kulit pada
responden.
Kesimpulan: Dari pengujian kestabilan fisik dan iritasi kulit krim yang
mengandung ekstrak kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) selama 28 hari
penyimpanan, maka dapat disimpulkan bahwa kacang merah (Phaseolus vulgaris
L.) dapat dijadikan sediaan krim dan formula yang paling stabil adalah formula II
antioksidan yang dapat mengurangi melasma atau flek hitam di wajah yang dapat
mengganggu kepercayaan diri. Penggunaan secara tradisional telah dilakukan
masyarakat sebagai perlindungan dari flek hitam. Untuk efektivitas
penggunaannya pada kulit, maka dilakukan formulasi sediaan krim. penelitian ini
bertujuan untuk memformulasikan kacang merah sebagai krim yang stabil secara
fisik
.
Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Ekstrak
kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) diperoleh dengan metode maserasi
menggunakan pelarut metanol 96% kemudian dilakukan destilasi vakum. Ekstrak
akan diformulasikan menjadi tiga formula dengan kadar 9,3% dengan variasi
trietanilamin formula I 0,33%, Formula II 0,465%, dan Formula III 0,62%.
Masing-masing formula dilakukan evaluasi bau, warna, daya sebar, pH,
viskositas, homogenitas, pemisahan fase, tipe emulsi dan iritasi kulit selama 28
hari penyimpanan.
Hasil: Dari metode maserasi tersebut didapat rendemen sebesar 3,387%. Hasil
yang didapatkan bahwa setiap formula mengalami kenaikan maupun penurunan
namun masih memenuhi persyaratan yang berlaku. Selama 28 hari penyimpanan,
pH dan viskositas sediaan cenderung mengalami kenaikan serta daya sebar
sediaan cenderung mengalami penurunan. Partikel sediaan terdistribusi merata,
tidak terjadi pemisahan fase, memiliki tipe emulsi yang stabil, tidak menimbulkan
perubahan bau dan warna serta tidak menimbulkan gejala iritasi kulit pada
responden.
Kesimpulan: Dari pengujian kestabilan fisik dan iritasi kulit krim yang
mengandung ekstrak kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) selama 28 hari
penyimpanan, maka dapat disimpulkan bahwa kacang merah (Phaseolus vulgaris
L.) dapat dijadikan sediaan krim dan formula yang paling stabil adalah formula II
Creator
YOSA DESRIZA
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing utama : Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa