Dublin Core
Title
GAMBARAN KEBERADAAN Tinea unguium PADA KUKU PEMULUNG DI TPA SUKAWINATAN PALEMBANG TAHUN 2022
Subject
Kuku Pemulung, Tinea unguium, Dermatofita
Description
Latar Belakang : Pemulung bekerja di tempat lembab dan kotor, hal tersebut
termasuk ke dalam faktor penyebab timbulnya infeksi jamur Tinea unguium yang
merupakan dermatofitosis yang menyerang bagian kuku, ditandai kuku menjadi
tebal, rapuh, dan tidak mengkilat. Dermatofita merupakan golongan jamur yang
menempel dan tumbuh pada jaringan berkeratin seperti kulit, kuku, dan rambut
pada manusia. Tinea unguium adalah jamur dermatofita yang paling sulit dan
paling lama untuk disembuhkan. Tujuan :Mengetahui gambaran keberadaan
Tinea unguium pada kuku pemulung di TPA Sukawinatan Palembang Tahun
2022. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif, pendekatan cross sectional
dengan teknik simple random sampling, menggunakan analisa univariat dan
bivariat. Hasil : Dari 40 reponden, didapatkan 40% positif Tricophyton rubrum
dan 12,5 % positif Tricophyton mentagrophytes, Berdasarkan usia, usia produktif
53,6 % positif dan usia tidak produktif 50 % positif. Berdasarkan jenis kelamin,
laki-laki 57,1 % positif dan perempuan 47,4% positif. Berdasarkan APD, tidak
menggunakan APD 58,3 % positif. Berdasarkan Personal Hygiene, baik 26,3 %
positif dan tidak baik 76,2 % positif. Berdasarkan lama bekerja, ≥5 tahun 65,2 %
positif. Kesimpulan :Didapatkan gambaran keberadaan Tinea unguium pada
kuku pemulung di TPA Sukawinatan Palembang Tahun 2022 sebesar 52,5 %.
Oleh sebab itu, kepada pemulung diharapkan agar selalu menjaga kebersihan diri
dan memperhatikan masalah Personal Hygiene untuk mencegah berbagai infeksi
jamur.
termasuk ke dalam faktor penyebab timbulnya infeksi jamur Tinea unguium yang
merupakan dermatofitosis yang menyerang bagian kuku, ditandai kuku menjadi
tebal, rapuh, dan tidak mengkilat. Dermatofita merupakan golongan jamur yang
menempel dan tumbuh pada jaringan berkeratin seperti kulit, kuku, dan rambut
pada manusia. Tinea unguium adalah jamur dermatofita yang paling sulit dan
paling lama untuk disembuhkan. Tujuan :Mengetahui gambaran keberadaan
Tinea unguium pada kuku pemulung di TPA Sukawinatan Palembang Tahun
2022. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif, pendekatan cross sectional
dengan teknik simple random sampling, menggunakan analisa univariat dan
bivariat. Hasil : Dari 40 reponden, didapatkan 40% positif Tricophyton rubrum
dan 12,5 % positif Tricophyton mentagrophytes, Berdasarkan usia, usia produktif
53,6 % positif dan usia tidak produktif 50 % positif. Berdasarkan jenis kelamin,
laki-laki 57,1 % positif dan perempuan 47,4% positif. Berdasarkan APD, tidak
menggunakan APD 58,3 % positif. Berdasarkan Personal Hygiene, baik 26,3 %
positif dan tidak baik 76,2 % positif. Berdasarkan lama bekerja, ≥5 tahun 65,2 %
positif. Kesimpulan :Didapatkan gambaran keberadaan Tinea unguium pada
kuku pemulung di TPA Sukawinatan Palembang Tahun 2022 sebesar 52,5 %.
Oleh sebab itu, kepada pemulung diharapkan agar selalu menjaga kebersihan diri
dan memperhatikan masalah Personal Hygiene untuk mencegah berbagai infeksi
jamur.
Creator
Vindyafradita
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang
Contributor
Dr. Erwin Edyansyah, SKM, M.Sc
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI