Dublin Core
Title
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L ) TERHADAP KADAR ASAM URAT TIKUS PUTIH JANTAN HIPERURISEMIA
Description
Latar Belakang : Daun Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) mengandung
senyawa metabolit seperti Flavonoid dan tannin yang dapat menghambat aktivitas
enzim xantin oxidase, Xantin Oxidase berperan dalam mengkatalisasihipoxantin
dan xantin menjadi asam urat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh dari ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap
penurunan kadar asam urat tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi
jus hati ayam
Metode : Penelitian ini bersifat exsperimental menggunakan hewan percobaan
tikus putih jantan sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1
(Kontrol Negatif), kelompok 2 (Kontrol positif yang diberi suspensi Allupurinol
1,8 mg.200grBB), Kelompok 3 (perlakuan suspensi dosis I 20 mg/200grBB),
Kelompok 4 (perlakuan suspensi II 40mg/200grBB), Kelompok 5 (perlakuan
susensi III 60 mg200grBB), kelompok 6 (kontrol normal). Sebagai peningkat
kadar asam urat darah diberikan induksi jus hati ayam agar terjadi kondisi
hiperurisemia, diberikan secara oral dengan dosis 10gr/200grBB pada awal
penelitian. Pengukuran kadar asam urat darah dilakukan mulai hari ke-0, 7, 9, 12,
15, 18 menggunakan alat cek asam urat Easy Touch GCU®.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan perbedaan bermakna antara kontrol negatif
dengan kontrol positif, dosis I dan dosis II (P<0,05), namun perbandngan kontrol
negatif dan dosis II menunjukkan hasil yang tidak bermakna (P>0,05). Artinya
dosis I dan III memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar asam urat darah
yang hampir sama dengan kontrol positif.
Kesimpulan : ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dosis I
20mg/200grBB, dosis II 40 mg/200grBB, dan dosis III 60mg/200grBB mampu
menurunkan kadar asam urat tikus. Dosis I dan III mampu menurunkan asam urat
seperti Allupurinol dosis 1,8 mg/200grBB
Kata kunci : ekstrak daun belimbing wuluh, asam urat, luteolin, tikus
senyawa metabolit seperti Flavonoid dan tannin yang dapat menghambat aktivitas
enzim xantin oxidase, Xantin Oxidase berperan dalam mengkatalisasihipoxantin
dan xantin menjadi asam urat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh dari ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap
penurunan kadar asam urat tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi
jus hati ayam
Metode : Penelitian ini bersifat exsperimental menggunakan hewan percobaan
tikus putih jantan sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1
(Kontrol Negatif), kelompok 2 (Kontrol positif yang diberi suspensi Allupurinol
1,8 mg.200grBB), Kelompok 3 (perlakuan suspensi dosis I 20 mg/200grBB),
Kelompok 4 (perlakuan suspensi II 40mg/200grBB), Kelompok 5 (perlakuan
susensi III 60 mg200grBB), kelompok 6 (kontrol normal). Sebagai peningkat
kadar asam urat darah diberikan induksi jus hati ayam agar terjadi kondisi
hiperurisemia, diberikan secara oral dengan dosis 10gr/200grBB pada awal
penelitian. Pengukuran kadar asam urat darah dilakukan mulai hari ke-0, 7, 9, 12,
15, 18 menggunakan alat cek asam urat Easy Touch GCU®.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan perbedaan bermakna antara kontrol negatif
dengan kontrol positif, dosis I dan dosis II (P<0,05), namun perbandngan kontrol
negatif dan dosis II menunjukkan hasil yang tidak bermakna (P>0,05). Artinya
dosis I dan III memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar asam urat darah
yang hampir sama dengan kontrol positif.
Kesimpulan : ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dosis I
20mg/200grBB, dosis II 40 mg/200grBB, dan dosis III 60mg/200grBB mampu
menurunkan kadar asam urat tikus. Dosis I dan III mampu menurunkan asam urat
seperti Allupurinol dosis 1,8 mg/200grBB
Kata kunci : ekstrak daun belimbing wuluh, asam urat, luteolin, tikus
Creator
INDAH PERMATA SARI
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Drs.Kusumo Hariyadi, Apt. M.S.
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa