Dublin Core
Title
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA ANAK PENDERITA DEMAM TIFOID DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2014-2016
Description
Latar Belakang : Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh Salmonella Typhi yang memiliki angka insiden cukup tinggi di
negara berkembang seperti Indonesia dengan angka kejadian pada anak paling
banyak terjadi pada usia anak usia 5-10 tahun. Penyakit ini pada kasus berat dapat
menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Pemberian antibiotika
merupakan salah satu upaya penyembuhan demam tifoid pada anak yang jika
dalam pemberiannya tidak tepat dapat berdampak pada mutu pengobatan dan
pelayanan, biaya pengobatan dan keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui penggunaan antibiotik yang tepat meliputi tepat indikasi,
tepat dosis, tepat lama pemberian dan tepat interval pemberian.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non
eksperimen dengan pengambilan data dari catatan rekam medis pasien anak yang
didiagnosa demam tifoid di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2014
– 2016. Sampel penelitian terdiri sebanyak 39 pasien anak penderita demam
tifoid. Data penelitian dibandingkan dengan Standar Panduan Praktik Klinis
Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
2016 dan IONI 2014.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan antibiotik yang paling
banyak digunakan adalah Seftriakson sebesar 48,9%. Penggunaan antibiotik yang
rasional berdasarkan kategori tepat indikasi sebanyak 100%, tepat dosis sebanyak
93,3%, tepat lama pemberian sebanyak 71,1 % dan tepat interval pemberian
sebanyak 93,3%.
Kesimpulan : Indikasi, dosis dan interval pemberian antibiotik secara
keseluruhan sudah dinilai tepat, sedangkan untuk lama pemberian masih belum
karena masih dijumpai sebanyak 28,9% ketidaktepatan lama pemberian.
disebabkan oleh Salmonella Typhi yang memiliki angka insiden cukup tinggi di
negara berkembang seperti Indonesia dengan angka kejadian pada anak paling
banyak terjadi pada usia anak usia 5-10 tahun. Penyakit ini pada kasus berat dapat
menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Pemberian antibiotika
merupakan salah satu upaya penyembuhan demam tifoid pada anak yang jika
dalam pemberiannya tidak tepat dapat berdampak pada mutu pengobatan dan
pelayanan, biaya pengobatan dan keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui penggunaan antibiotik yang tepat meliputi tepat indikasi,
tepat dosis, tepat lama pemberian dan tepat interval pemberian.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non
eksperimen dengan pengambilan data dari catatan rekam medis pasien anak yang
didiagnosa demam tifoid di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2014
– 2016. Sampel penelitian terdiri sebanyak 39 pasien anak penderita demam
tifoid. Data penelitian dibandingkan dengan Standar Panduan Praktik Klinis
Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
2016 dan IONI 2014.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan antibiotik yang paling
banyak digunakan adalah Seftriakson sebesar 48,9%. Penggunaan antibiotik yang
rasional berdasarkan kategori tepat indikasi sebanyak 100%, tepat dosis sebanyak
93,3%, tepat lama pemberian sebanyak 71,1 % dan tepat interval pemberian
sebanyak 93,3%.
Kesimpulan : Indikasi, dosis dan interval pemberian antibiotik secara
keseluruhan sudah dinilai tepat, sedangkan untuk lama pemberian masih belum
karena masih dijumpai sebanyak 28,9% ketidaktepatan lama pemberian.
Creator
ALFIRA MUTIARA
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa