Dublin Core
Title
GAMBARAN KADAR SGOT PADA PENDERITA TB PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS NAGASWIDAK KOTA PALEMBANG TAHUN 2020
Subject
: SGOT, Tuberkulosis Paru, OAT
Description
Latar Belakang :Pada penderita tuberkulosis biasanya diberikan obat anti tuberkulosis. Efek samping dari obat anti tuberkulosis salah satunya isoniazid yang apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada hati yang dapat meningkatkan kadarSerum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT).Tujuan penelitian : Untuk mengetahui kadar SGOT pada penderita TB Paru yang mendapat terapi obat anti tuberkulosis di Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang berdasarkan jenis kelamin, usia, dan lama pengobatan. Metode Penelitian :Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua penderita tuberkulosis paru yang mendapat terapi obat anti tuberkulosis di Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik accidental sampling. Metode pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan kadar SGOT dengan metode fotometri. Hasil penelitian :Dari 32 sampel rata-rata kadar SGOT 21,83 U/L. Berdasarkan usia berisiko sebanyak 8 responden dengan rata-rata 21,72 U/L. Sedangkan usia tidak berisiko sebanyak 24 responden dengan rata-rata 21,87 U/L. Berdasarkan jenis kelamin Laki-laki sebanyak 17 responden dengan rata-rata 22,11 U/L. Sedangkan perempuan sebanyak 15 responden dengan rata-rata 21,52 U/L. Berdasarkan lama pengobatan fase intensif sebanyak 6 responden dengan rata-rata 19,60 U/L. Sedangkan fase lanjutan sebanyak 26 responden dengan rata-rata 22,35 U/L. Kesimpulan :Hal ini menunjukkan masih ditemukannya kadar SGOT yang meningkat pada penderita tuberkulosis paru yang mendapat terapi obat anti tuberkulosis.
Creator
Immawati Rabiul Tsaniyah
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang
Contributor
Karneli.AMAK.S,Pd.M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI