Dublin Core
Title
PENGARUH KEPOLARAN PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ASPARAGUS (Asparagus officinalis L.) DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
Description
Latar Belakang : Radikal bebas merupakan senyawa yang sangat reaktif
menyerang molekul disekitarnya. Untuk mengatasinya tubuh memerlukan
antioksidan sebagai senyawa yang dapat melindungi sel dari bahaya radikal bebas.
Antioksidan alami berasal dari tanaman yang memiliki senyawa fenolik berupa
flavonoid. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antioksidan
ekstrak asparagus dengan berbagai pelarut yaitu etanol, etil asetat dan n-Heksan.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian non ekspermen. Sampel
dibeli di salah satu supermarket di Kota Palembang. Sampel terlebih dahulu
dibersihkan. Sampel dibagi menjadi tiga jenis. Pertama dilakukan ekstraksi
menggunakan metode maserasi asparagus dengan etanol, etil asetat dan n-Heksan.
Kemudian, dibuat larutan uji DPPH untuk mengukur kurva puncak. Lalu, dibuat
larutan vitamin C sebagai Kontrol positif. Selanjutnya dibuat sampel dengan
berbagai konsentrasi untuk mengukur persen peredaman. Setelah itu, dihitung
IC50 untuk menyatakan besar aktivitas antioksidan yang dihasilkan.
Hasil : Rendemen yang diperoleh untuk ekstrak etanol 5,22 %, ekstrak etil asetat
4,06 % dan ekstrak n-Heksan 5,02 %. Hasil penelitian menunjukan nilai IC50
ekstrak etanol 13,38 ppm, ekstrak etil asetat 37,21 ppm dan ekstrak n-Heksan
16,22 ppm.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak etanol lebih besar
aktivitas antioksidan daripada ekstrak etil asetat dan n-Heksan. Hal ini
dikarenakan ekstrak etanol memiliki nilai IC50 lebih rendah.
menyerang molekul disekitarnya. Untuk mengatasinya tubuh memerlukan
antioksidan sebagai senyawa yang dapat melindungi sel dari bahaya radikal bebas.
Antioksidan alami berasal dari tanaman yang memiliki senyawa fenolik berupa
flavonoid. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antioksidan
ekstrak asparagus dengan berbagai pelarut yaitu etanol, etil asetat dan n-Heksan.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian non ekspermen. Sampel
dibeli di salah satu supermarket di Kota Palembang. Sampel terlebih dahulu
dibersihkan. Sampel dibagi menjadi tiga jenis. Pertama dilakukan ekstraksi
menggunakan metode maserasi asparagus dengan etanol, etil asetat dan n-Heksan.
Kemudian, dibuat larutan uji DPPH untuk mengukur kurva puncak. Lalu, dibuat
larutan vitamin C sebagai Kontrol positif. Selanjutnya dibuat sampel dengan
berbagai konsentrasi untuk mengukur persen peredaman. Setelah itu, dihitung
IC50 untuk menyatakan besar aktivitas antioksidan yang dihasilkan.
Hasil : Rendemen yang diperoleh untuk ekstrak etanol 5,22 %, ekstrak etil asetat
4,06 % dan ekstrak n-Heksan 5,02 %. Hasil penelitian menunjukan nilai IC50
ekstrak etanol 13,38 ppm, ekstrak etil asetat 37,21 ppm dan ekstrak n-Heksan
16,22 ppm.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak etanol lebih besar
aktivitas antioksidan daripada ekstrak etil asetat dan n-Heksan. Hal ini
dikarenakan ekstrak etanol memiliki nilai IC50 lebih rendah.
Creator
DIAH DWI FITRIANI
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Mindawarnis, S. Si, Apt, M. Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa