Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI CREAM SHAMPOO EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) DAN DAUN MANGKOKAN (Polycias scutellaria (Burm.f.) Fosberg) DENGAN VARIASI KONSENTRASI FOAMING AGENT
Description
Latar Belakang: Cream shampoo merupakan sediaan kosmetik yang digunakan
sebagai pembersih rambut dan kulit kepala. Hal yang perlu diperhatikan dalam
cream shampoo adalah kestabilan busa. Sodium lauryl sulfat (SLS) banyak
digunakan sebagai foaming agent karena memiliki daya busa yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi SLS yang dapat
menghasilkan cream shampoo yang stabil dan memenuhi persyaratan dengan zat
aktif ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) dan daun mangkokan (Polycias
scutellaria (Burm.f.) Fosberg).
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak daun
seledri dan daun mangkokan sebanyak 7,5% dan 2,5% sebagai zat aktif dan
memvariasikan konsentrasi SLS sebagai foaming agent dengan konsentrasi 38%
pada formula kontrol dan I, 36% pada formula II dan 34% pada formula III.
Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH,
viskositas, tinggi busa, pemisahan fase, homogenitas, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan cream shampoo selama
penyimpanan 28 hari memiliki pH yang cenderung menurun dengan rentang pH
6,27-5,3, mengalami penurunan viskositas dengan rentang viskositas 47.050-
12.462 cP, dan mengalami penurunan tinggi busa dengan rentang 10,16-9,67 cm.
Semua sediaan cream shampoo tidak mengalami pemisahan fase dan memiliki
homogenitas yang baik, cream shampoo juga tidak mengalami perubahan warna,
bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan: Ekstrak daun seledri dan daun mangkokan dapat diformulasikan
menjadi sediaan cream shampoo yang stabil dan memenuhi persyaratan dengan
konsentrasi SLS yang paling optimal sebesar 34%
Kata Kunci: cream shampoo, foaming agent, daun seledri, daun mangkokan,
sodium lauryl sulfat
sebagai pembersih rambut dan kulit kepala. Hal yang perlu diperhatikan dalam
cream shampoo adalah kestabilan busa. Sodium lauryl sulfat (SLS) banyak
digunakan sebagai foaming agent karena memiliki daya busa yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi SLS yang dapat
menghasilkan cream shampoo yang stabil dan memenuhi persyaratan dengan zat
aktif ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) dan daun mangkokan (Polycias
scutellaria (Burm.f.) Fosberg).
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak daun
seledri dan daun mangkokan sebanyak 7,5% dan 2,5% sebagai zat aktif dan
memvariasikan konsentrasi SLS sebagai foaming agent dengan konsentrasi 38%
pada formula kontrol dan I, 36% pada formula II dan 34% pada formula III.
Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH,
viskositas, tinggi busa, pemisahan fase, homogenitas, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan cream shampoo selama
penyimpanan 28 hari memiliki pH yang cenderung menurun dengan rentang pH
6,27-5,3, mengalami penurunan viskositas dengan rentang viskositas 47.050-
12.462 cP, dan mengalami penurunan tinggi busa dengan rentang 10,16-9,67 cm.
Semua sediaan cream shampoo tidak mengalami pemisahan fase dan memiliki
homogenitas yang baik, cream shampoo juga tidak mengalami perubahan warna,
bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan: Ekstrak daun seledri dan daun mangkokan dapat diformulasikan
menjadi sediaan cream shampoo yang stabil dan memenuhi persyaratan dengan
konsentrasi SLS yang paling optimal sebesar 34%
Kata Kunci: cream shampoo, foaming agent, daun seledri, daun mangkokan,
sodium lauryl sulfat
Creator
RIFQI ASSIDDIQY
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt., M.Kes.
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa