Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus L.) DENGAN VARIASI NATRIUM LAURIL SULFAT SEBAGAI SURFAKTAN
Description
Latar Belakang : Sabun efektif untuk membersihkan kotoran yang menempel
pada pemukaan kulit baik yang larut air maupun larut lemak. Surfaktan
merupakan salah satu bahan terpenting dalam penyusun sabun. Berfungsi sebagai
pembentuk busa, pelarut (lemak dan kotoran) dan pengemulsi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui konsentrasi natrium lauril sulfat yang optimal untuk
menghasilkan sabun cair yang stabil dan memenuhi persyaratan. Sabun cair yang
dibuat menggunakan zat aktif ekstrak daun nangka (Artocarpus heterophyllus L.)
dengan kandungan senyawa aktif flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang
berguna sebagai pencerah kulit.
Metode : Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental, dimana ekstrak daun
daun nangka (Artocarpus heterophyllus L.) diperoleh dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 96% kemudian didestilasi vakum. Ekstrak
diformulasikan menjadi sediaan sabun cair dengan memvariasikan natrium lauril
sulfat. Konsentrasi zat aktif yang digunakan dalam setiap formula adalah 2,12%
serta konsentrasi natrium lauril sulfat yang digunakan adalah 2% pada formula I,
1,5% pada formula II 2% serta 2,5% pada formula III. Kemudian dilakukan
evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, viskositas, bobot jenis,
tinggi busa, homogenitas, warna dan bau serta iritasi kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil yang didapat, diperoleh rendemen sebesar 10,12%.
Hasil pengukuran pH formula I, II dan III diperoleh hasil yang stabil dan tidak
mengalami perubahan yang berarti, tinggi busa pada formula I berkisar 3,5-3,0
cm, formula II berkisar 4,7-4,3 cm dan formula III berkisar 6,7-6,2 cm, hasil
tinggi busa mengalami penurunan selama masa penyimpanan. Ditinjau dari bobot
jenis, viskositas, warna, bau, homogenitas, dan iritasi kulit, ketiga formula
memenuhi syarat selama penyimpanan 28 hari.
Kesimpulan : Ekstrak kental daun nangka (Artocarpus heterophyllus L.) dapat
diformulasikan menjadi sediaan sabun cair yang stabil dan memenuhi persyaratan.
Formula yang paling optimal dengan variasi konsentrasi natrium lauril sulfat 2,5%
pada formula III.
Kata Kunci : Sabun cair, ekstrak daun nangka, natrium lauril sulfat
pada pemukaan kulit baik yang larut air maupun larut lemak. Surfaktan
merupakan salah satu bahan terpenting dalam penyusun sabun. Berfungsi sebagai
pembentuk busa, pelarut (lemak dan kotoran) dan pengemulsi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui konsentrasi natrium lauril sulfat yang optimal untuk
menghasilkan sabun cair yang stabil dan memenuhi persyaratan. Sabun cair yang
dibuat menggunakan zat aktif ekstrak daun nangka (Artocarpus heterophyllus L.)
dengan kandungan senyawa aktif flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang
berguna sebagai pencerah kulit.
Metode : Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental, dimana ekstrak daun
daun nangka (Artocarpus heterophyllus L.) diperoleh dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 96% kemudian didestilasi vakum. Ekstrak
diformulasikan menjadi sediaan sabun cair dengan memvariasikan natrium lauril
sulfat. Konsentrasi zat aktif yang digunakan dalam setiap formula adalah 2,12%
serta konsentrasi natrium lauril sulfat yang digunakan adalah 2% pada formula I,
1,5% pada formula II 2% serta 2,5% pada formula III. Kemudian dilakukan
evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, viskositas, bobot jenis,
tinggi busa, homogenitas, warna dan bau serta iritasi kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil yang didapat, diperoleh rendemen sebesar 10,12%.
Hasil pengukuran pH formula I, II dan III diperoleh hasil yang stabil dan tidak
mengalami perubahan yang berarti, tinggi busa pada formula I berkisar 3,5-3,0
cm, formula II berkisar 4,7-4,3 cm dan formula III berkisar 6,7-6,2 cm, hasil
tinggi busa mengalami penurunan selama masa penyimpanan. Ditinjau dari bobot
jenis, viskositas, warna, bau, homogenitas, dan iritasi kulit, ketiga formula
memenuhi syarat selama penyimpanan 28 hari.
Kesimpulan : Ekstrak kental daun nangka (Artocarpus heterophyllus L.) dapat
diformulasikan menjadi sediaan sabun cair yang stabil dan memenuhi persyaratan.
Formula yang paling optimal dengan variasi konsentrasi natrium lauril sulfat 2,5%
pada formula III.
Kata Kunci : Sabun cair, ekstrak daun nangka, natrium lauril sulfat
Creator
MERLINDA PRASETYO NINGSIH
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Drs. Sadakata Sinulingga, Apt,M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa