Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI SAMPO EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI HPMC SEBAGAI PENGENTAL
Description
Latar belakang : Sampo adalah kosmetik pencuci rambut yang digunakan untuk
menghilangkan kotoran dari kulit kepala dan rambut. Dalam memformulasikan
sampo hal yang perlu diperhatikan adalah kekentalan. Kekentalan mempengaruhi
efisiensi pembersihan dan persepsi konsumen mengenai produk sampo. Pengental
yang sering digunakan adalah HPMC. HPMC menghasilkan produk yang jernih
dan menstabilkan busa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
HPMC yang dapat menghasilkan sampo yang stabil dan memenuhi persyaratan.
Zat aktif yang digunakan adalah ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi
L.) dan daun sirih (Piper betle L.) dengan kandungan senyawa flavonoid, fenol,
dan minyak atsiri yang dapat mengatasi ketombe.
Metode: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental, dimana ekstrak
diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak
diformulasikan menjadi sediaan sampo dengan memvariasikan konsentrasi
HPMC. Konsentrasi buah belimbing wuluh dan daun sirih yang diunakan dalam
setiap formula adalah 9,6% serta konsentrasi HPMC yang digunakan adalah 2%
pada formula I, 3% pada formula II, 4% pada formula III. Kemudian dilakukan
evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, viskositas, bobot jenis,
tinggi busa, homogenitas, warna dan bau serta iritasi kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil yang didapat, rendemen buah belimbing wuluh dan
daun sirih sebesar 42,28% dan 13,96%. pH pada formula I, II, dan III cenderung
menurun, viskositas formula I berkisar 976,5-1078,9cP, formula II berkisar
1462,6-1573,2cP dan formula III berkisar 1991,6-2102,6cP. Viskositas
mengalami penurunan selama masa penyimpanan. Ditinjau dari bobot jenis, tinggi
busa, homogenitas, warna, bau, dan iritasi kulit, ketiga formula memenuhi syarat
selama penyimpanan 28 hari.
Kesimpulan : Ekstrak buah belimbing wuluh dan daun sirih dapat diformulasikan
menjadi sediaan sampo yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula yang
paling optimal dengan konsentrasi HPMC sebesar 4%.
Kata kunci : sampo, pengental, HPMC
menghilangkan kotoran dari kulit kepala dan rambut. Dalam memformulasikan
sampo hal yang perlu diperhatikan adalah kekentalan. Kekentalan mempengaruhi
efisiensi pembersihan dan persepsi konsumen mengenai produk sampo. Pengental
yang sering digunakan adalah HPMC. HPMC menghasilkan produk yang jernih
dan menstabilkan busa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
HPMC yang dapat menghasilkan sampo yang stabil dan memenuhi persyaratan.
Zat aktif yang digunakan adalah ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi
L.) dan daun sirih (Piper betle L.) dengan kandungan senyawa flavonoid, fenol,
dan minyak atsiri yang dapat mengatasi ketombe.
Metode: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental, dimana ekstrak
diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak
diformulasikan menjadi sediaan sampo dengan memvariasikan konsentrasi
HPMC. Konsentrasi buah belimbing wuluh dan daun sirih yang diunakan dalam
setiap formula adalah 9,6% serta konsentrasi HPMC yang digunakan adalah 2%
pada formula I, 3% pada formula II, 4% pada formula III. Kemudian dilakukan
evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, viskositas, bobot jenis,
tinggi busa, homogenitas, warna dan bau serta iritasi kulit.
Hasil : Berdasarkan hasil yang didapat, rendemen buah belimbing wuluh dan
daun sirih sebesar 42,28% dan 13,96%. pH pada formula I, II, dan III cenderung
menurun, viskositas formula I berkisar 976,5-1078,9cP, formula II berkisar
1462,6-1573,2cP dan formula III berkisar 1991,6-2102,6cP. Viskositas
mengalami penurunan selama masa penyimpanan. Ditinjau dari bobot jenis, tinggi
busa, homogenitas, warna, bau, dan iritasi kulit, ketiga formula memenuhi syarat
selama penyimpanan 28 hari.
Kesimpulan : Ekstrak buah belimbing wuluh dan daun sirih dapat diformulasikan
menjadi sediaan sampo yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula yang
paling optimal dengan konsentrasi HPMC sebesar 4%.
Kata kunci : sampo, pengental, HPMC
Creator
NURMALIZA
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa