Dublin Core
Title
EFEK LAMA PENYIMPANAN SALEP DAN KRIM ANTIBIOTIK YANG TELAH TERPAKAI TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus
Description
Latar Belakang :Sediaan topikal merupakan salah satu bentuk obat yang sering dipakai dalam terapi dermatologi. Bisul merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Untuk pengobatan Antibiotik topikal dapat digunakan seperti krim dan salep. Antibiotik topikal dapat mengalami perubahan dan penurunan diameter zona hambat karena dipengaruhi oleh lamanya penyimpanan. Penggunaan obat sisa juga masih sering ditemukan di masyarakat padahal batas waktu penggunaan obat setelah dibuka akan berbeda dengan batas watu obat setelah diproduksi sebelum dibuka kemasannya. Penelitian ini bertujuan Menguji perubahan diameter zona hambat pada sediaan antibiotik topikal kulit di masyarakat setelah digunakan dan disimpan selama 3 bulan terhadap daya hambat bakteri Staphylococcus aureus.
Metode :Jenis penelitian ini adalah non eksperimental karena tidak adanya perlakuan pada salep dan krim antibiotik yang telah terpakai dan membuktikan aktivitas antibakteri dengan cara mengukur diameter zona hambat aktivitas antibakteri pada salep dan krim antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar.
Hasil :Berdasarkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada antibiotik topikalyang telah terpakai didapatkan penurunan diameter zona hambat salep sodium fusidat 12, 33% dan krim asam fusidat 8,5%. Pada salep mupirosin 44,59% dan krim mupirosin 19,33 %. Pada salep gentamisin 20,67% dan krim gentamisin 14,62%.
Kesimpulan :Dari hasil penelitian yang didapat disimpulkan bahwa adanya efek lama penyimpanan sediaan antibiotik topikal kulit yang telah terpakai terhadap daya hambat bakteri Staphylococus aureus dengan adanya penurunan diameter zona hambat pada semua sediaan.
Kata kunci :Staphylococcus aureus, Salep antibiotik, Krim antibiotik, Uji aktivitas antibakteri
Metode :Jenis penelitian ini adalah non eksperimental karena tidak adanya perlakuan pada salep dan krim antibiotik yang telah terpakai dan membuktikan aktivitas antibakteri dengan cara mengukur diameter zona hambat aktivitas antibakteri pada salep dan krim antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar.
Hasil :Berdasarkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada antibiotik topikalyang telah terpakai didapatkan penurunan diameter zona hambat salep sodium fusidat 12, 33% dan krim asam fusidat 8,5%. Pada salep mupirosin 44,59% dan krim mupirosin 19,33 %. Pada salep gentamisin 20,67% dan krim gentamisin 14,62%.
Kesimpulan :Dari hasil penelitian yang didapat disimpulkan bahwa adanya efek lama penyimpanan sediaan antibiotik topikal kulit yang telah terpakai terhadap daya hambat bakteri Staphylococus aureus dengan adanya penurunan diameter zona hambat pada semua sediaan.
Kata kunci :Staphylococcus aureus, Salep antibiotik, Krim antibiotik, Uji aktivitas antibakteri
Creator
LINDA ARDILLAH
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : M. Nizar, S.Pd. MM
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa