Dublin Core
Title
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN ANTING ANTING(Acalypha indica L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT DALAM FORMULASI SALEP PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)
Description
LATAR BELAKANG : Kerusakan kulit bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya objek yang tajam, sehingga dapat menyebabkan luka terbuka. Daun anting-anting (Acalypha indica L.) adalah salah satu tanaman gulma yang dapat menyembuhkan luka sayat, diketahui daun anting-anting (Acalypha indica L.) mengandung senyawa aleuron, steroid, alkaloid, saponin, tanin, dan flavanoid. Tanaman obat yang mengandung flavonoid, saponin, tanin, sterol dan polifenol diduga memiliki kemampuan dalam penyembuhan luka sayat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi salep ekstrak daun anting-anting dalam penyembuhan luka sayat tikus putih jantan serta waktu tercepat pada penyembuhan luka sayat.
METODE PENELITIAN : Jenis penelitian ini merupakan penelitian true-experiment postest dengan kelompok kontrol. Menggunakan 30 tikus yang telah dibagi enam kelompok, kelompok I kontrol negatif, kelompok II kontrol positif, kelompok III konsentrasi ekstrak I, kelompok IV konsentrasi ekstrak II, kelompok V konsentrasi ekstrak III, dan kelompok VI tanpa perlakuan.Perlakuan diberikan selama 14 hari. Pengambilan data luka dengan mengukur luas dan panjang luka sayat setiap hari serta mengamati visual penyembuhan luka pada hewan percobaan tikus putih jantan (Rattus norvegicus) dan dianalisa membandingkan waktu tercepat pada penyembuhan luka sayat.
HASIL : Hasil rendemen ekstrak sebesar 3,049 %. Hasil analisa ekstrak daun anting-anting yang diformulasikan menjadi salep pada hari ke-14. Ekstrak I konsentrasi 2% mampu menurunkan luas luka4,54% dan panjang luka17,1%, ekstrak II konsentrasi 4% mampu menurunkan luas luka 0% dan panjang luka 5,1% dan ekstrak III konsentrasi 8% mampu menurunkan luas luka2,65% dan panjang luka 6,7%. Berdasarkan hasil uji one way anova, persentase kesembuhan antar kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan dengan p=0,000 (p<0,05).
KESIMPULAN : Penelitian ini menunjukkan bahwa salep yang mengandung ekstrak daun anting-anting (Acalypha indica L.) pada konsentrasi 4% mampu mempercepat penyembuhan luka sayat pada tikus Putih Jantan (Rattus novergicuss).
KATA KUNCI : Luka Sayat, Salep,Daun Anting-anting (Aclypha indica L.), Rattus norvegicus
METODE PENELITIAN : Jenis penelitian ini merupakan penelitian true-experiment postest dengan kelompok kontrol. Menggunakan 30 tikus yang telah dibagi enam kelompok, kelompok I kontrol negatif, kelompok II kontrol positif, kelompok III konsentrasi ekstrak I, kelompok IV konsentrasi ekstrak II, kelompok V konsentrasi ekstrak III, dan kelompok VI tanpa perlakuan.Perlakuan diberikan selama 14 hari. Pengambilan data luka dengan mengukur luas dan panjang luka sayat setiap hari serta mengamati visual penyembuhan luka pada hewan percobaan tikus putih jantan (Rattus norvegicus) dan dianalisa membandingkan waktu tercepat pada penyembuhan luka sayat.
HASIL : Hasil rendemen ekstrak sebesar 3,049 %. Hasil analisa ekstrak daun anting-anting yang diformulasikan menjadi salep pada hari ke-14. Ekstrak I konsentrasi 2% mampu menurunkan luas luka4,54% dan panjang luka17,1%, ekstrak II konsentrasi 4% mampu menurunkan luas luka 0% dan panjang luka 5,1% dan ekstrak III konsentrasi 8% mampu menurunkan luas luka2,65% dan panjang luka 6,7%. Berdasarkan hasil uji one way anova, persentase kesembuhan antar kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan dengan p=0,000 (p<0,05).
KESIMPULAN : Penelitian ini menunjukkan bahwa salep yang mengandung ekstrak daun anting-anting (Acalypha indica L.) pada konsentrasi 4% mampu mempercepat penyembuhan luka sayat pada tikus Putih Jantan (Rattus novergicuss).
KATA KUNCI : Luka Sayat, Salep,Daun Anting-anting (Aclypha indica L.), Rattus norvegicus
Creator
SAKINA ISTIQOMAH
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Dr. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa