Dublin Core
Title
PENGARUH TEMPAT TUMBUH TERHADAP KADAR SENYAWA POLIFENOL EKSTRAK METANOLDAUNJERUK NIPIS (Citrus aurantifoliaSwingle)
Description
Latar Belakang : Senyawa fenolik memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi (-OH) dan gugus lain penyertanya. Senyawa fenol dengan gugus hidroksi lebih dari satu disebut polifenol. Salah satu buah-buahan yang mengandung polifenol adalah jeruk nipis. Selain buah, bagian daun yang jarang di manfaatkan juga mengandung polifenol.Salah satu faktor yang mempengaruhi kandungan senyawa dalam tanaman adalah kondisi lingkungan tempat tumbuh dan iklim. Olehkarena itu,dilakukanpenelitianpengaruh tempat tumbuh terhadap kadar polifenol ekstrak metanol daun jeruk nipis (Citrus aurantifoliaSwingle) dengan variasi tempat tumbuh sampel A dataran tinggi (desa Pagar Agung) dan sampel B dataran rendah (desa cinta manis baru).
MetodePenelitian: Penelitianinimerupakanpenelitianeksperimental. Sampeldiambil dari pekaranganrumahBapak“X” di daerah Desa Cinta Manis Baru (sampel A) dan pekaranganrumahBapak“Y”daerah Desa Pagar Agung (sampel B). Sampeldimaserasi dan di kentalkan menggunakan rotary evaporator. Selanjutnya diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan menggunakan pereaksi follin-ciocalteau. Hasil di nyatakan dalam mg GAE/gram ekstrak.
Hasil : Rendemen dariekstrakdaunjeruk nipissampel A dan B masing-masing 9,78%dan7,113%.Hasilpenelitianmenunjukan rata-rata kadar polifenol daun jeruk nipis pada masing-masing sampel yaitu sampel A 64,1422 mg GAE/gram ekstrakdan sampel B sebesar 35,0545 mg GAE/gram ekstrak.
Kesimpulan:Penelitianinimenunjukan bahwatempat tumbuh dapat mempengaruhi kadar polifenol daun jeruk nipis dari dua tempat tumbuh yang berbeda. Tetapi tidak berbeda secara signifikan. Kadar polifenoldariekstrakdaunjeruk nipisyang tumbuh di dataran rendah (sampel A) memiliki kadar hampir dua kali lipat lebih besar dibandingekstrakdaunjeruk nipisyang tumbuh di dataran tinggi (sampel B).
Katakunci:kadar polifenol,ekstrakdaunjeruk nipis,tempat tumbuh,dataran rendah, dataran tinggi.
MetodePenelitian: Penelitianinimerupakanpenelitianeksperimental. Sampeldiambil dari pekaranganrumahBapak“X” di daerah Desa Cinta Manis Baru (sampel A) dan pekaranganrumahBapak“Y”daerah Desa Pagar Agung (sampel B). Sampeldimaserasi dan di kentalkan menggunakan rotary evaporator. Selanjutnya diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan menggunakan pereaksi follin-ciocalteau. Hasil di nyatakan dalam mg GAE/gram ekstrak.
Hasil : Rendemen dariekstrakdaunjeruk nipissampel A dan B masing-masing 9,78%dan7,113%.Hasilpenelitianmenunjukan rata-rata kadar polifenol daun jeruk nipis pada masing-masing sampel yaitu sampel A 64,1422 mg GAE/gram ekstrakdan sampel B sebesar 35,0545 mg GAE/gram ekstrak.
Kesimpulan:Penelitianinimenunjukan bahwatempat tumbuh dapat mempengaruhi kadar polifenol daun jeruk nipis dari dua tempat tumbuh yang berbeda. Tetapi tidak berbeda secara signifikan. Kadar polifenoldariekstrakdaunjeruk nipisyang tumbuh di dataran rendah (sampel A) memiliki kadar hampir dua kali lipat lebih besar dibandingekstrakdaunjeruk nipisyang tumbuh di dataran tinggi (sampel B).
Katakunci:kadar polifenol,ekstrakdaunjeruk nipis,tempat tumbuh,dataran rendah, dataran tinggi.
Creator
WANDA BIDYARTIA R
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Mindawarnis, S.Si, Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa