Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI TRANSDERMAL PATCH EKSTRAK ETANOL UMBI TALAS JEPANG (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) DENGAN KOMBINASI PVP DAN ETIL SELULOSA SEBAGAI PEMBENTUK DRUG LAYER
Description
Latar Belakang: Transdermal patch adalah patch perekat untuk pengobatan yang mudah diaplikasikan, menghindari kontaminasi dari luar dan tidak meinggalkan residu. Kombinasi PVP dan etil selulosa menghasilkan patch yang kuat, tidak mudah patah dan elastis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kombinasi PVP dan etil selulosa sebagai pembentuk drug layer yang optimal untuk menghasilkan transdermal patch yang stabil dan memenuhi persyaratan. Transdermal patch yang dibuat menggunakan zat aktif ekstrak umbi talas jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) dengan kandungan senyawa aktif tanin, saponin dan flavanoid yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka terbuka .
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dimana ekstrak umbi talas jepang diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian didestilasi vakum. Ekstrak diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch dengan kombinasi PVP dan etil selulosa. Konsentrasi zat aktif yang digunakan dalam setiap formula adalah 1% serta kombinasi PVP dan etil selulosa dengan konsentrasi 3:1 pada formula Kontrol dan I, 2:2 pada formula II dan 1:3 pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, keseragaman bobot, ketebalan, pelipatan, kadar kelembaban, bentuk, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa semua formula transdermal patch selama penyimpanan 28 hari memenuhi persyaratan. Semua formula memiliki pH yang cenderung meningkat dengan rentang pH 5,78-6,25, mengalami kenaikan bobot dengan rentang bobot 0,0507-0,0897 gram, mengalami kenaikan ketebalan dengan rentang 0,09-0.020 mm, dan kenaikan kadar kelembaban dengan rentang 2,39-5,10 %. Semua sediaan transdermal patch memiliki pelipatan yang baik dan tidak mengalami perubahan bentuk, warna, bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan: Ekstrak etanol umbi talas jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) dapat diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula transdermal patch yang paling optimal yaitu dengan variasi kombinasi PVP dan etil selulosa 1:3.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dimana ekstrak umbi talas jepang diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian didestilasi vakum. Ekstrak diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch dengan kombinasi PVP dan etil selulosa. Konsentrasi zat aktif yang digunakan dalam setiap formula adalah 1% serta kombinasi PVP dan etil selulosa dengan konsentrasi 3:1 pada formula Kontrol dan I, 2:2 pada formula II dan 1:3 pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, keseragaman bobot, ketebalan, pelipatan, kadar kelembaban, bentuk, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa semua formula transdermal patch selama penyimpanan 28 hari memenuhi persyaratan. Semua formula memiliki pH yang cenderung meningkat dengan rentang pH 5,78-6,25, mengalami kenaikan bobot dengan rentang bobot 0,0507-0,0897 gram, mengalami kenaikan ketebalan dengan rentang 0,09-0.020 mm, dan kenaikan kadar kelembaban dengan rentang 2,39-5,10 %. Semua sediaan transdermal patch memiliki pelipatan yang baik dan tidak mengalami perubahan bentuk, warna, bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan: Ekstrak etanol umbi talas jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) dapat diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula transdermal patch yang paling optimal yaitu dengan variasi kombinasi PVP dan etil selulosa 1:3.
Creator
NUR ANISA FITRIANI
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Dra.Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt., M.Kes.
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa