Dublin Core
Title
GAMBARAN KADAR KREATININ PADA PENDERITA Hipertensi di RS
BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2019
BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2019
Subject
Kadar kreatinin, penderita hipertensi, fungsi ginjal
Description
ABSTRAK
Hipertensi adalah penyakit tekanan darah yang menunjukkan hasil di atas 140/90 mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat, dengan dua kali memeriksa, dengan interval lima menit. Pembuluh darah yang terus-menerus mendapatkan tekanan darah yang sangat tinggi, menyebabkan kerusakan pada bagian dalam arteri atau gumpalan darah yang terjadi di ginjal. Hal ini menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang dapat mengganggu ekskresi kreatinin. Gangguan fungsi ginjal dapat ditandai dengan meningkatnya kadar kreatinin serum. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kreatinin hipertensi di rumah sakit Bhayangkara Palembang pada 2019. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik sampling accidental sampling. Sampel penelitian adalah penderita Hipertensi di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2019 yaitu berjumlah 30 penderita. Pengukuran kadar kreatinin menggunakan alat Bio Systems / BA 400. Hasilnya menunjukkan 36,7% sampel memiliki tingkat kreatinin tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, 25,0% pasien pria dan 44,3% pasien wanita memiliki tingkat kreatinin tinggi; Berdasarkan usia, 42,3% pasien dengan usia risiko memiliki tingkat kreatinin tinggi; Berdasarkan lama menderita hipertensi, 75,0% berada dalam kategori risiko dan 22,7% berada di kategori tidak berisiko memiliki tingkat kreatinin tinggi; Berdasarkan teratur mengkonsumsi obat, 81,8% tidak secara teratur mengkonsumsi obat dan 10,5% secara teratur mengkonsumsi obat memiliki tingkat kreatinin tinggi; Berdasarkan asupan kadar natrium, 29,6% berada dalam kategori yang cukup dan 100% berada dalam kategori tinggi memiliki tingkat kreatinin tinggi. Disarankan untuk pasien hipertensi untuk melakukan pemeriksaan rutin agar dapat mengendalikan hipertensi.
Hipertensi adalah penyakit tekanan darah yang menunjukkan hasil di atas 140/90 mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat, dengan dua kali memeriksa, dengan interval lima menit. Pembuluh darah yang terus-menerus mendapatkan tekanan darah yang sangat tinggi, menyebabkan kerusakan pada bagian dalam arteri atau gumpalan darah yang terjadi di ginjal. Hal ini menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang dapat mengganggu ekskresi kreatinin. Gangguan fungsi ginjal dapat ditandai dengan meningkatnya kadar kreatinin serum. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kreatinin hipertensi di rumah sakit Bhayangkara Palembang pada 2019. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik sampling accidental sampling. Sampel penelitian adalah penderita Hipertensi di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2019 yaitu berjumlah 30 penderita. Pengukuran kadar kreatinin menggunakan alat Bio Systems / BA 400. Hasilnya menunjukkan 36,7% sampel memiliki tingkat kreatinin tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, 25,0% pasien pria dan 44,3% pasien wanita memiliki tingkat kreatinin tinggi; Berdasarkan usia, 42,3% pasien dengan usia risiko memiliki tingkat kreatinin tinggi; Berdasarkan lama menderita hipertensi, 75,0% berada dalam kategori risiko dan 22,7% berada di kategori tidak berisiko memiliki tingkat kreatinin tinggi; Berdasarkan teratur mengkonsumsi obat, 81,8% tidak secara teratur mengkonsumsi obat dan 10,5% secara teratur mengkonsumsi obat memiliki tingkat kreatinin tinggi; Berdasarkan asupan kadar natrium, 29,6% berada dalam kategori yang cukup dan 100% berada dalam kategori tinggi memiliki tingkat kreatinin tinggi. Disarankan untuk pasien hipertensi untuk melakukan pemeriksaan rutin agar dapat mengendalikan hipertensi.
Creator
Pipi Elpita Br Harahap
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang
Contributor
Nurhayati,Spd.SKM.M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa