GAMBARAN JUMLAH JUMLAH MONOSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI RS KHUSUS PARU PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2019

Dublin Core

Title

GAMBARAN JUMLAH JUMLAH MONOSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI RS KHUSUS PARU PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2019

Subject

Jumlah monosit, tuberkulosis, OAT

Description

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis merupakan penyebab utama monositosis. Monositosis atau peningkatan jumlah monosit dianggap sebagai petanda aktifnya penyebaran tuberkulosis. Pengobatan kasus tuberkulosis merupakan salah satu strategi utama pengendalian tuberkulosis karena dapat memutus rantai penularan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jumlah monosit pada pasien tuberkulosis paru yang mendapat terapi obat anti tuberkulosis (OAT) di RS Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019 berdasarkan jenis kelamin, usia dan lama pengobatan. Jenis penelitian ini adalah deskiriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 43 pasien dan ditentukan dengan teknik accidental sampling. Pemeriksaan hitung jumlah monosit menggunakan metode otomatik dengan alat hematology analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah monosit ditemukan 48,8% normal dan 51,2% mengalami monositosis. Pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki ditemukan 45,2% normal dan 54,8% mengalami monositosis. Pada pasien dengan jenis kelamin perempuan ditemukan 58,3% normal dan 41,7% mengalami monositosis. Pada pasien dengan usia berisiko ditemukan 55,2% normal dan 44,8% mengalami monositosis. Pada pasien dengan usia tidak berisiko ditemukan 35,7% normal dan 64,3% mengalami monositosis. Pada pasien dengan pengobatan fase intensif ditemukan 50,0% normal dan 50,0% mengalami monositosis. Pada pasien dengan pengobatan fase lanjutan ditemukan 48,1% normal dan 51,9% mengalami monositosis. Dengan demikian diharapkan pasien tuberkulosis paru yang mendapatkan terapi Obat Anti Tuberkulosis untuk mengonsumsi obat anti tuberkulosis secara teratur.

Creator

CHRISTIN NAOMI MARBUN

Publisher

Poltekkes Kemenkes Palembang

Contributor

Abdul Mutholib ST,MT

Format

Word

Language

Indonesia

Type

KTI Mahasiswa

Document Viewer