GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UNTUK PENGOBATAN PASIEN COVID-19 DI RS BHAYANGKARA

Dublin Core

Title

GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UNTUK PENGOBATAN PASIEN COVID-19 DI RS BHAYANGKARA

Description

Latar Belakang: Meningkatnya penggunaan antibiotik pada masa COVID-19 menjadi polemik di masa saat ini, padahal antibiotik adalah obat untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Dan akan terjadi resistensi antibiotik bila mengkonsumsinya tidak sesuai anjuran dokter. Jika sudah resistensi akan menyebabkan penyakit tersebut sulit untuk diobati dan dapat menyebabkan keparahan keadaan pasien serta bisa menimbulkan atau mudah terserangnya pasien terhadap penyakit baru. Penggunaan antibiotik pada pengobatan COVID-19 yang tidak sesuai dapat menyebabkan efek samping seperti resistensi, keparahan keadaan pasien, dan meningkatnya biaya perawatan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan penggunaan antibiotik untuk pengobatan pasien COVID-19 pada tahun 2021 di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada tahun 2022 melalui rekam medik pasien COVID-19 di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang pada tahun 2021 yang berjumlah 96 pasien. Data gambaran penggunaan antibiotik didapatkan dengan mendeskripsikan gambaran antibiotik yang meliputi tepat obat, tepat dosis, tepat durasi, dan tepat interval. Dianalisis menggunakan Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia 2021 dan Pedoman Tatalaksana COVID-19 2020.

Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan pasien COVID-19 kelompok pasien terbanyak yaitu pasien laki-laki dengan rentan umur 56-65 tahun. Untuk penyakit penyerta terbanyak adalah penyakit hipertensi, pneumonia, dan diabetes. Obat yang digunakan pasien COVDI-19 di Rumah Sakit Bhayangkara pada tahun 2021 adalah obat azitromisin tablet 500 mg, injeksi sefotaksim 1 gr, injeksi azitromisin 500 mg, injeksi seftriakson 1 gr, injeksi ceftizoxim 1 gr, injeksi levofloksasin 750 mg, injeksi ciprofloxacin 1 gr, cefixim tablet 100 mg dan injeksi meropenem 1 gr. Ketepatan obat sebesar (91,7% ), ketepatan dosis sebesar (89,6 %), ketepatan durasi sebesar (36,5 %), dan ketepatan interval sebesar (80,2 %).

Kesimpulan: Pasien COVID-19 terbanyak adalah pasien laki-laki. Dengan gambaran penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19 masih kurang tepat.

Kata kunci : COVID-19, Antibiotik, Ketepatan Obat, Rumah Sakit

Creator

Seli Alfiah

Publisher

Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi

Date

2022

Contributor

Mindawarnis, S.Si,Apt,M.Kes

Format

PDF

Type

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Document Viewer