Dublin Core
Title
FORMULASI DAN EVALUASI BALSEM STIK EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) DENGAN VARIASI CERA ALBA SEBAGAI BAHAN PENGERAS
Description
Latar Belakang: Balsem stik merupakan salah satu sediaan yang dapat digunakan untuk mengobati radang sendi. Bahan pengeras yang biasa digunakan dalam sediaan balsem stik adalah cera alba dengan konsentrasi 5-20% menghasilkan balsem yang stabil dan memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan balsem stik ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) yang mengandung brazilin dengan memvariasikan cera alba sebagai bahan pengeras yang stabil dan memenuhi syarat.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebanyak 0,5% sebagai zat aktif dan memvariasikan cera alba sebagai bahan pengeras dengan konsentrasi 15% pada formula I, 16% pada formula II dan 17% pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test) meliputi pH, suhu lebur, homogenitas, bau, warna, daya oles dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan pH sediaan pada uji penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test) mengalami kenaikan, dan hasil pengujian suhu lebur sediaan pada kedua uji penyimpanan mengalami penurunan tetapi masih memenuhi syarat. Semua sediaan balsem stik memiliki homogenitas dan daya oles yang baik, balsem stik ini juga tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak menyebabkan iritasi kulit baik pada penyimpanan suhu kamar maupun uji dipercepat (Cycling test).
Kesimpulan: Ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan balsem stik yang stabil dan memenuhi syarat pada uji suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test) dengan konsentrasi cera alba yang paling stabil sebesar 17%.
Kata Kunci: Balsem Stik, Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.), Cera alba
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebanyak 0,5% sebagai zat aktif dan memvariasikan cera alba sebagai bahan pengeras dengan konsentrasi 15% pada formula I, 16% pada formula II dan 17% pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test) meliputi pH, suhu lebur, homogenitas, bau, warna, daya oles dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan pH sediaan pada uji penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test) mengalami kenaikan, dan hasil pengujian suhu lebur sediaan pada kedua uji penyimpanan mengalami penurunan tetapi masih memenuhi syarat. Semua sediaan balsem stik memiliki homogenitas dan daya oles yang baik, balsem stik ini juga tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak menyebabkan iritasi kulit baik pada penyimpanan suhu kamar maupun uji dipercepat (Cycling test).
Kesimpulan: Ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan balsem stik yang stabil dan memenuhi syarat pada uji suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling test) dengan konsentrasi cera alba yang paling stabil sebesar 17%.
Kata Kunci: Balsem Stik, Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.), Cera alba
Creator
Rossy Anzani
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Drs. Sadakata Sinulingga, Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)