Dublin Core
Title
FORMULASI PASTA GIGI EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN VARIASI Na CMC SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SERTA UJI KESTABILAN FISIKNYA
Description
Latar Belakang: Daun pegagan adalah salah satu bahan alami yang sudah dikenal sebagai antibakteri, antifungi. Kandungan pada daun pegagan antara lain flavonoid, saponin, terpenoid, steroid, dan tannin. Menurut Wolinsky et al, Tanin dapat berikatan dengan asam lipoteiokat pada permukaan sel Streptococcus mutans. Natrium karboksimetilselulosa banyak digunakan sebagai bahan pengikat karena mampu menstabilkan dan mempercantik pasta gigi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi natrium karboksimetilselulosa yang mampu menghasilkan sediaan pasta gigi yang stabil dan sesuai persyaratan dengan ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) sebagai zat aktifnya.
Metode: Penelitian menggunakan metode eksperimental. Ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) dengan konsentrasi 10% sebagai zat aktif diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi dengan memvariasikan konsentrasi natrium karboksimetilselulosa. Konsentrasi natrium karboksimetilselulosa yang digunakan adalah 3,5% pada formula kontrol, 3% pada formula I, 3,5% pada formula II, dan 4% pada formula III. Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik terhadap sediaan pasta gigi selama 28 hari penyimpanan pada suhu kamar dan selama 12 hari uji dipercepat (cycling test) yang meliputi pH, viskositas, tinggi busa, daya sebar, homogenitas, perubahan warna, bau dan rasa.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pH, viskositas, tinggi busa dan daya sebar sediaan pada kedua uji penyimpanan mengalami kenaikan namun masih memenuhi syarat. Semua sediaan pasta gigi memiliki homogenitas yang baik, sediaan pasta gigi juga tidak mengalami perubahan warna, bau serta rasa baik pada penyimpanan suhu kamar maupun uji dipercepat.
Kesimpulan: Ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi yang stabil dan memenuhi persyaratan dengan konsentrasi natrium karboksimetilselulosa yang paling optimal sebesar 3,5%.
Kata Kunci: Daun pegagan, bahan pengikat, natrium karboksimetil selulosa, pasta gigi, uji kestabilan fisik.
Metode: Penelitian menggunakan metode eksperimental. Ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) dengan konsentrasi 10% sebagai zat aktif diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi dengan memvariasikan konsentrasi natrium karboksimetilselulosa. Konsentrasi natrium karboksimetilselulosa yang digunakan adalah 3,5% pada formula kontrol, 3% pada formula I, 3,5% pada formula II, dan 4% pada formula III. Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik terhadap sediaan pasta gigi selama 28 hari penyimpanan pada suhu kamar dan selama 12 hari uji dipercepat (cycling test) yang meliputi pH, viskositas, tinggi busa, daya sebar, homogenitas, perubahan warna, bau dan rasa.
Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pH, viskositas, tinggi busa dan daya sebar sediaan pada kedua uji penyimpanan mengalami kenaikan namun masih memenuhi syarat. Semua sediaan pasta gigi memiliki homogenitas yang baik, sediaan pasta gigi juga tidak mengalami perubahan warna, bau serta rasa baik pada penyimpanan suhu kamar maupun uji dipercepat.
Kesimpulan: Ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi yang stabil dan memenuhi persyaratan dengan konsentrasi natrium karboksimetilselulosa yang paling optimal sebesar 3,5%.
Kata Kunci: Daun pegagan, bahan pengikat, natrium karboksimetil selulosa, pasta gigi, uji kestabilan fisik.
Creator
Patrismar Krista Ronaldo Anugrah Putra
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2022
Contributor
Dr. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)