Dublin Core
Title
GAMBARAN PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA RAWAT INAP SEMESTER II TAHUN 2019 RSUD BESEMAH KOTA PAGARALAM
Description
ABSTRAK
Latar Belakang : Pemakaian psikotropika harus dikontrol dan diawasi
karena di khawatirkan adanya penyalahgunaan, dimana bisa berdampak buruk
bagi kehidupan manusia. Ketersediaan psikotropika harus dijamin sesuai dengan
kebutuhan yang nyata dan digunakan sesuai dengan peruntukannya dalam
pelayanan kesehatan. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan peresepan obat
psikotropika pada pasien rawat inap di RSUD Besemah Kota Pagaralam pada
semerter II tahun 2019.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan
disktriptif. Dilakukan di IFRS RSUD Besemah Kota Pagaralam, dengan data
sekunder resep obat psikotropika pada pasien rawat inap periode Juli-Desember
2019. Jumlah sampel sebanyak 208 lembar resep.
Hasil : Peresepan obat psikotropika terbanyak terjadi di bulan Oktober 2019
yaitu 245 lembar. Jumlah R/ peresepan obat psikotropika 28,51%. Jenis obat
psiktropika terbanyak yang diresepkan adalah diazepam injeksi 59,81%. Item obat
psikotropika sebesar 28,20%, tepat dosis 94,71% dan tepat frekuensi pemberian
95,2%. Jenis kelamin, kelompok umur dan diagnosa terbanyak, berturut adalah
perempuan 58,17%, kelompok umur dewasa (17-55 tahun) 61,54% dan hipertensi
24,04% Kesesuaian pemberian obat dengan permintaan dokter sebesar 97,6%
dengan jumlah ketersediaan obat psikotropika di IFRS 71,43%..
Kesimpulan : Obat psikotropika yang diresepkan pada pasien rawat inap di
RSUD Besemah terbanyak digunakan untuk pengobatan pada tindakan operasi
dengan kelompok umur dewasa. Sebagian besar peresepan tepat dosis dan tepat
frekuensi pemberian. Perlunya pengkajian ulang dosis pada pasien lansia.
Peresepan obat psikotropika jenis alprazolam diresepkan dokter spesialis penyakit
dalam dengan mengikuti peraturan yang berlaku.
Kata Kunci : psikotropika, resep, dosis, rawat inap
Latar Belakang : Pemakaian psikotropika harus dikontrol dan diawasi
karena di khawatirkan adanya penyalahgunaan, dimana bisa berdampak buruk
bagi kehidupan manusia. Ketersediaan psikotropika harus dijamin sesuai dengan
kebutuhan yang nyata dan digunakan sesuai dengan peruntukannya dalam
pelayanan kesehatan. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan peresepan obat
psikotropika pada pasien rawat inap di RSUD Besemah Kota Pagaralam pada
semerter II tahun 2019.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan
disktriptif. Dilakukan di IFRS RSUD Besemah Kota Pagaralam, dengan data
sekunder resep obat psikotropika pada pasien rawat inap periode Juli-Desember
2019. Jumlah sampel sebanyak 208 lembar resep.
Hasil : Peresepan obat psikotropika terbanyak terjadi di bulan Oktober 2019
yaitu 245 lembar. Jumlah R/ peresepan obat psikotropika 28,51%. Jenis obat
psiktropika terbanyak yang diresepkan adalah diazepam injeksi 59,81%. Item obat
psikotropika sebesar 28,20%, tepat dosis 94,71% dan tepat frekuensi pemberian
95,2%. Jenis kelamin, kelompok umur dan diagnosa terbanyak, berturut adalah
perempuan 58,17%, kelompok umur dewasa (17-55 tahun) 61,54% dan hipertensi
24,04% Kesesuaian pemberian obat dengan permintaan dokter sebesar 97,6%
dengan jumlah ketersediaan obat psikotropika di IFRS 71,43%..
Kesimpulan : Obat psikotropika yang diresepkan pada pasien rawat inap di
RSUD Besemah terbanyak digunakan untuk pengobatan pada tindakan operasi
dengan kelompok umur dewasa. Sebagian besar peresepan tepat dosis dan tepat
frekuensi pemberian. Perlunya pengkajian ulang dosis pada pasien lansia.
Peresepan obat psikotropika jenis alprazolam diresepkan dokter spesialis penyakit
dalam dengan mengikuti peraturan yang berlaku.
Kata Kunci : psikotropika, resep, dosis, rawat inap
Creator
Titin Viliana
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2020
Contributor
Dr. Sonlimar Mangunsong , Apt, M. Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)