Dublin Core
Title
GAMBARAN PERESEPAN OBAT PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT(ISPA) PADA ANAK DI PUSKESMAS BANDAR JAYA LAHAT TAHUN 2019
Description
Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan. Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini sering terjadi pada anak. Tingginya prevalensi penyakit ISPA serta dampak yang ditimbulkannya membawa akibat pada tingginya konsumsi obat bebas (seperti anti influenza, obat batuk, multivitamin) dan antibiotic.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran peresepan obat pada penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) anak di Puskesmas Bandar Jaya Tahun 2019.
Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian secara Deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling yang diperoleh 76 sampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2020 di Puskesmas Bandar Jaya.
Hasil: Karakteristik umur pasien ISPA paling banyak pada anak umur 3-<5 tahun 51,3 % berjenis kelamin Laki-laki dan 48,7 % berjenis kelamin perempuan.Jumlah balita penderita ISPA yag mendapat pengobatan paling banyak 57 kasus atau 75% yaitu dengan berat badan 10 - <16 kg. Dari 76 pasien anak tersebut merupakan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bukan Pneumonia. Berdasarkan karakteristik pengobatan pemberian Antibiotik dan Antipiretik di Puskesmas Bandar Jaya belum sesuai dengan standar Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS), Frekuensi sesuai standar adalah 2 kali sehari (Antibiotik) dan 4 kali sehari (Parasetamol) dengan lama pengobatan 3 hari sedangkan pada Puskesmas 3 kali sehari (Amoksisilin dan Parasetamol) dengan lama pengobatan 3 – 4 hari. Kesesuaian dosis juga belum tepat.
Kesimpulan: Kesesuaian dosis dan peresepan obat yang diberikan masih belum tepat dan belum sesuai standar MTBS di Puskesmas Bandar Jaya Tahun 2019
Kata kunci: Peresepan Obat, ISPA, Anak
Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian secara Deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling yang diperoleh 76 sampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2020 di Puskesmas Bandar Jaya.
Hasil: Karakteristik umur pasien ISPA paling banyak pada anak umur 3-<5 tahun 51,3 % berjenis kelamin Laki-laki dan 48,7 % berjenis kelamin perempuan.Jumlah balita penderita ISPA yag mendapat pengobatan paling banyak 57 kasus atau 75% yaitu dengan berat badan 10 - <16 kg. Dari 76 pasien anak tersebut merupakan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bukan Pneumonia. Berdasarkan karakteristik pengobatan pemberian Antibiotik dan Antipiretik di Puskesmas Bandar Jaya belum sesuai dengan standar Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS), Frekuensi sesuai standar adalah 2 kali sehari (Antibiotik) dan 4 kali sehari (Parasetamol) dengan lama pengobatan 3 hari sedangkan pada Puskesmas 3 kali sehari (Amoksisilin dan Parasetamol) dengan lama pengobatan 3 – 4 hari. Kesesuaian dosis juga belum tepat.
Kesimpulan: Kesesuaian dosis dan peresepan obat yang diberikan masih belum tepat dan belum sesuai standar MTBS di Puskesmas Bandar Jaya Tahun 2019
Kata kunci: Peresepan Obat, ISPA, Anak
Creator
Hetty Trisnia Muthara
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2020
Contributor
Dewi Marlina, S.F. Apt, M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)