Dublin Core
Title
GAMBARAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA BUAH KEMASAN KALENG YANG DIJUAL DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2016
Subject
buah kemasan kaleng, kadar timbal, SSA
Description
Buah kemasan kaleng dapat mengandung timbal (Pb) yang berasal dari komponen kaleng dan bahan bakunya. Timbal (Pb) merupakan logam berat yang dapat menyebabkan keracunan akut dan kronis. Kadar timbal (Pb) pada buah kemasan kaleng diatur dalam Peraturan Kepala BPOM RI No.HK.00.06.1.52.4011 yaitu maksimal 0,5 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar timbal (Pb) pada buah kemasan kaleng yang dijual di Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Jumlah sampel adalah 12 sampel yang terdiri dari
6 jenis buah yang dipilih dengan teknik Proportional Random Sampling berdasarkan lama penyimpanan yaitu ≤2 tahun dan >2 tahun. Metode yang digunakan untuk analisis sampel adalah Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Variabel penelitian ini adalah pH, lama penyimpanan dan suhu penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 sampel yang diperiksa terdapat 6 sampel (50%) dengan kadar timbal memenuhi syarat dan 6 sampel (50%) tidak memenuhi syarat. Rata-rata kadar timbal pada sampel adalah 0,5552 ppm dengan kadar terendah 0,1475 ppm dan kadar tertinggi 1,3514 ppm. Berdasarkan pH, sampel dengan pH ≥4, 71,4% memenuhi syarat dan 28,6% tidak memenuhi syarat, sedangkan sampel dengan pH <4, 20% memenuhi syarat dan 80% tidak memenuhi syarat. Berdasarkan lama penyimpanan, sampel yang disimpan ≤2 tahun 100% memenuhi syarat dan yang disimpan >2 tahun 100% tidak memenuhi syarat. Berdasarkan suhu penyimpanan, dari yang disimpan pada suhu dingin 50% memenuhi syarat dan 50% tidak memenuhi syarat, sampel yang disimpan pada suhu kamar 50% memenuhi syarat dan 50% tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu disarankan kepada masyarakat jika ingin mengkonsumsi buah kemasan kaleng pilihlah yang lama penyimpanannya ≤2 tahun dan lebih baik jika mengkonsumsi buah segar karena kandungan nutrisinya lebih baik.
6 jenis buah yang dipilih dengan teknik Proportional Random Sampling berdasarkan lama penyimpanan yaitu ≤2 tahun dan >2 tahun. Metode yang digunakan untuk analisis sampel adalah Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Variabel penelitian ini adalah pH, lama penyimpanan dan suhu penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 sampel yang diperiksa terdapat 6 sampel (50%) dengan kadar timbal memenuhi syarat dan 6 sampel (50%) tidak memenuhi syarat. Rata-rata kadar timbal pada sampel adalah 0,5552 ppm dengan kadar terendah 0,1475 ppm dan kadar tertinggi 1,3514 ppm. Berdasarkan pH, sampel dengan pH ≥4, 71,4% memenuhi syarat dan 28,6% tidak memenuhi syarat, sedangkan sampel dengan pH <4, 20% memenuhi syarat dan 80% tidak memenuhi syarat. Berdasarkan lama penyimpanan, sampel yang disimpan ≤2 tahun 100% memenuhi syarat dan yang disimpan >2 tahun 100% tidak memenuhi syarat. Berdasarkan suhu penyimpanan, dari yang disimpan pada suhu dingin 50% memenuhi syarat dan 50% tidak memenuhi syarat, sampel yang disimpan pada suhu kamar 50% memenuhi syarat dan 50% tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu disarankan kepada masyarakat jika ingin mengkonsumsi buah kemasan kaleng pilihlah yang lama penyimpanannya ≤2 tahun dan lebih baik jika mengkonsumsi buah segar karena kandungan nutrisinya lebih baik.
Creator
MARISA ELVIN
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
Contributor
WIKI KARWITI,AMAK,SKM,MPH
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
KTI MAHASISWA