HUBUNGAN FREKUENSI TERPAPAR TIMBAL (Pb) DAN FAKTOR LAINNYA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DAN ANEMIA PADA SOPIR ANGKUTAN UMUM DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2016

Dublin Core

Title

HUBUNGAN FREKUENSI TERPAPAR TIMBAL (Pb) DAN FAKTOR LAINNYA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DAN ANEMIA PADA SOPIR ANGKUTAN UMUM DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2016

Subject

: timbal (Pb), hipertensi, anemia, sopir angkutan umum

Description

Keterpaparan timbal (Pb) dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit akut dan kronis, seperti hipertensi dan anemia. Hipertensi adalah suatu kondisi di mana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg sedangkan anemia adalah suatu kondisi di mana kadar hemoglobin < 13 mg/dl. Sopir angkutan umum merupakan salah satu profesi yng memiliki risiko tinggi untuk terpapar timbal yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi terpapar timbal (Pb), umur, lama kerja, dan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi dan anemia. Jumlah sampel sebanyak 30 sopir angkutan umum, yang diperoleh dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Metode pemeriksaan tekanan darah adalah auskultasi dan metode pemeriksaan kadar hemoglobin adalah automatik. Hasil menunjukkan bahwa 4 orang (13,3%) mengalami hipertensi dan 3 orang (100%) diantaranya mengalami anemia. Hasil uji statistik Chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi terpapar Pb, umur, lama kerja, dan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi, dan hanya variabel lama kerja yang ada hubungan dengan kaejadian anemia (p=0,041). Disarankan bagi sopir angkutan umum, khususnya sopir angkutan kota untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker saat bekerja.


Creator

RIZKI MARSELI

Publisher

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

Contributor

DIAH NAVIANTI,AMAK,Spd.M.KES

Format

PDF

Language

INDONESIA

Type

KTI MAHASISWA

Document Viewer